Senin, 12 April 2021

PT Rifan - Bursa Berjangka Eropa Turun Jelang Rilis Data Ekonomi & Laporan Keuangan

 
PT RIFAN BANDUNG - Pasar saham berjangka di Eropa melemah pada Senin petang dalam perdagangan yang hati-hati menjelang dimulainya musim pendapatan AS serta banyak rilis data ekonomi penting.

Pada pukul 14.43 WIB, DAX futures Jerman turun tipis 0,04% ke 15.235,5, CAC 40 futures Prancis jatuh 1,23% di 6.092,5 dan FTSE 100 futures di Inggris melemah 0,80% ke 6.836,2 menurut data Investing.com. Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,97% ke 5.950,65 hingga pukul 14.50 WIB.

DAX dan STOXX 600 telah mencapai level tertinggi sepanjang masa dalam beberapa pekan terakhir karena terus meningkatnya pemulihan ekonomi global dari Covid-19. Sementara itu, CAC 40 juga sempat mencapai level tertinggi 20 tahun.

Ekonomi AS, terbesar di dunia, berada pada "titik perubahan", Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan dalam wawancara pada hari Minggu, karena pertumbuhan yang lebih kuat dan tingkat perekrutan di depan berkat peluncuran vaksin dan dukungan kebijakan yang kuat. Namun, kebangkitan virus masih merupakan risiko serius, tambah Powell. Kasus virus korona AS mencapai titik terendah hampir sebulan lalu dan terus meningkat sejak saat itu.

Sebelumnya, India melaporkan rekor jumlah infeksi Covid-19, menyalip Brasil menjadi negara yang paling terdampak virus global urutan kedua.

Kembali ke Eropa, taman, restoran dengan tempat makan di luar ruangan dan salon rambut akan dibuka kembali di seluruh Inggris pada hari Senin untuk pertama kalinya dalam hampir empat bulan. Sebaliknya, pemerintah Belanda mengatakan jam malam dan pembatasan lainnya akan tetap berlaku setidaknya selama dua minggu ke depan karena infeksi harian naik ke level tertinggi dua minggu.

Wall Street memulai musim pendapatan kuartal pertamanya minggu ini. Raksasa perbankan Goldman Sachs (NYSE:GS), JPMorgan (NYSE:JPM) dan Wells Fargo (NYSE:WFC) dijadwalkan akan menyampaikan laporan pada hari Rabu.

Investor akan memantau untuk melihat apakah perusahaan dapat membenarkan valuasi yang tinggi dari perusahaan. Data dari Refinitiv mengindikasikan perusahaan S&P 500 mencatat lonjakan laba 25% dari tahun sebelumnya, yang akan menjadi kinerja terkuat untuk kuartal tersebut sejak 2018.

Data ekonomi juga akan dipantau dengan cermat minggu ini. Inflasi dan penjualan ritel bulan Maret AS terlihat mengalami lonjakan. Juga akan ada banyak data China yang dirilis sepanjang minggu, yang berpuncak pada angka PDB kuartal I yang diawasi ketat pada hari Jumat, sementara di Eropa data indikator sentimen ekonomi ZEW Jerman menjadi sorotan.

Harga minyak terus turun pada Senin petang di mana perundingan antara Iran dan kekuatan dunia tentang menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 akan dilanjutkan minggu ini. Diskusi ini dapat mendorong anggota kelompok Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sekali lagi diizinkan untuk memasok minyak mentah ke pasar global.

Awal yang kuat minyak untuk tahun ini telah melambat akhir-akhir ini karena lonjakan kasus Covid-19, terutama di Eropa, India, dan Brasil, meningkatkan kekhawatiran tentang prospek permintaan bahan bakar jangka pendek. Aliansi OPEC+ juga setuju untuk menambah lebih banyak pasokan mulai Mei, dan itu sebelum posisi Iran dikonfirmasi.

Harga minyak WTI terus turun 0,83% ke $58,83 per barel menurut data Investing.com dan harga minyak Brent makin turun 0,73% ke $62,49 per barel pukul 14.56 WIB.

Adapun, harga emas berjangka turun 0,30% ke $1.739,50 per troy ons dan EUR/USD melemah 0,18% di 1,1875 - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar