RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas jatuh lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB),
memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, tertekan
kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat di tengah
sejumlah data ekonomi positif.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada bulan Juni di Divisi
Comex New York Exchange, terpangkas 5,6 dolar AS atau 0,32 persen
menjadi ditutup pada 1.768,30 dolar AS per ounce.
Emas berjangka juga merosot 4,9 dolar AS
atau 0,28 persen menjadi 1.773,90 dolar AS, setelah turun tipis 1,3
dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.778,80 dolar A pada hari Selasa
(27/4), dan naik tipis 2,3 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.780,10
dolar AS pada hari Senin (26/4).
"Meningkatnya imbal hasil obligasi dan meningkatnya minat terhadap aset-aset berisiko merusak aset safe-haven logam mulia," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Ia melanjutkan, "Kami masih berada dalam tren kenaikan harga jangka
pendek di grafik harian. Namun, tren kenaikan harga tersebut sekarang
berada dalam bahaya .... Jika harga tidak dapat menembus di atas 1.800
dolar AS, katakanlah dalam minggu depan atau lebih, maka harga mungkin
akan bergerak menyamping menjadi lebih rendah."
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik ke tertinggi lebih dari
dua minggu selama sesi tentang proposal Presiden AS Joe Biden sebesar
triliunan dolar dalam pengeluaran baru dan data yang menunjukkan
pertumbuhan ekonomi AS mengalami percepatan pada kuartal pertama.
Imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Data ekonomi yang kuat yang dirilis pada hari Kamis (29/4) juga meredam
emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto
(PDB) melonjak 6,4 persen pada kuartal pertama tahun ini secara tahunan,
angka terbaik sejak kuartal ketiga 2003.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 553.000 orang mengajukan
klaim pengangguran awal pada pekan yang berakhir 24 April, turun dari
566.000 klaim pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, Federal Reserve akan mengikuti kebijakan moneter yang dovish
dengan tetap berpegang pada strategi membantu ekonomi AS dengan suku
bunga sangat rendah, kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari
Rabu (28/4).
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman pada bulan Juli turun 3,3
sen atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 26,085 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Juli turun 14,6 dolar AS atau 1,2 persen
menjadi ditutup pada 1.197,6 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar