Kamis, 30 Juni 2022

Rifan Financindo - - Bursa Eropa Melemah, Data Inflasi Negara Bagian Jerman Tak Beri Dorongan

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa melemah pada Rabu petang di tengah kekhawatiran mengenai potensi perlambatan ekonomi di balik melonjaknya inflasi jelang pertemuan kepala bank sentral utama.

Pukul 14.45 WIB, DAX Jerman jatuh 1,1%, CAC 40 Prancis turun 0,3%, dan FTSE 100 Inggris melemah 0,5%.

Sentimen Eropa lemah pada hari Rabu menyusul kerugian di Wall Street semalam, setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah 16 bulan pada Juni lantaran masalah inflasi yang tinggi dapat menyebabkan ekonomi melambat signifikan di paruh kedua tahun ini.

Inflasi Spanyol tanpa diduga melonjak 10% dari tahun lalu di bulan Juni, data menunjukkan Rabu, angka tertinggi baru dalam 30 tahun dan naik dari 8,5% di bulan Mei.

Berita itu tidak terlalu memberi tekanan di Jerman. Pasalnya, negara bagian North Rhine-Westphalia, negara bagian dengan populasi terbesar di Jerman, mengatakan harga konsumen turun 0,1% pada Juni, dengan tingkat inflasi tahunan turun menjadi 7,5% dari 8,1%.

Itu adalah penurunan tingkat tahunan pertama sejak Januari dan menumbuhkan harapan bahwa inflasi inti kemungkinan mencapai puncaknya di Jerman, setelah mencapai 7,9% pada tahun ini di bulan Mei.

Namun, Bank Sentral Eropa (ECB) berkomitmen untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juli, dan mungkin juga pada bulan September. Dengan pemikiran ini, pertemuan tahunan bank sentral di Portugal akan menjadi sorotan, di mana Presiden ECB Christine Lagarde, bersama dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Gubernur Bank of England Andrew Bailey akan hadir dalam diskusi panel pada hari Rabu.

Investor akan mengamati apa yang dikatakan para bankir sentral ini soal peralihan antara mengendalikan inflasi sambil tetap berusaha memastikan pendaratan mulus bagi ekonomi global.

Di tempat lain, ada beberapa berita positif dari Asia setelah China mengumumkan pelonggaran persyaratan karantina bagi pelancong yang masuk, yang dapat dilihat sebagai relaksasi terbesar sejauh ini dari strategi "nol COVID" negara itu.

Dalam berita perusahaan, saham H&M (ST:HMb) naik 4,3% setelah peritel pakaian terbesar kedua di dunia itu melaporkan pendapatan sebelum pajak melonjak 33% tahun ke tahun di kuartal II, dan ini mengalahkan ekspektasi.

Saham Mulberry (LON:MUL) naik 3,2% setelah perusahaan mode asal Inggris tersebut, yang dikenal dengan tas mewahnya, melaporkan pemulihan pasca-COVID yang kuat, dengan penjualan dan laba mengalami lonjakan.

Harga minyak turun pada Rabu, mengembalikan beberapa keuntungan yang terlihat selama tiga sesi terakhir saat trader menunggu berita dari pertemuan OPEC+ hari Kamis.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya diperkirakan akan mengoonfirmasi peningkatan produksi moderat lain untuk Agustus, dengan ruang terbatas untuk peningkatan produksi yang signifikan karena sangat sedikit anggota yang memiliki kapasitas ruang yang tersedia.

Data persediaan minyak mentah resmi dari Badan Informasi Energi AS minggu lalu akan dipublikasikan nanti di sesi Rabu, bersama dengan data minggu lalu yang tertunda karena masalah sistem.

Pukul 14.50 WIB, harga minyak mentah AS berjangka turun 0,3% di $111,47 per barel, sedangkan kontrak Brent turun 0,3% menjadi $113,50.

Selain itu, harga emas berjangka turun 0,2% ke $1,818.50/oz, sementara EUR/USD melemah 0,1% di 1,0512 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar