Selasa, 09 Agustus 2022

PT Rifan Financindo - Saham Asia Goyah Karena Fokus Beralih Ke Data Inflasi AS

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Saham Asia turun pada hari Selasa karena pasar keuangan resah tentang tekanan biaya global yang terus-menerus, dengan investor mengalihkan fokus mereka minggu ini ke data inflasi AS dan prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif lebih lanjut.

Data pekerjaan AS (NFP) yang kuat secara tak terduga pada hari Jumat telah meningkatkan taruhan untuk laporan harga konsumen AS bulan Juli yang akan dirilis pada hari Rabu, terutama untuk prospek kebijakan Fed.

“Saham AS sedang berjuang untuk mempertahankan kenaikan, karena fokus bergerak dari pasar tenaga kerja AS yang kuat ke data CPI AS yang keluar akhir pekan ini,” kata analis ANZ.

“Prioritas penurunan inflasi untuk menopang ekspansi permintaan domestik dan pertumbuhan lapangan kerja yang berkelanjutan akan terdengar jelas dari simposium Jackson Hole 25-27 Agustus.”

Di awal hari perdagangan Asia, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2%. Indeks naik 0,5% sejauh bulan ini. Saham berjangka AS naik 0,07%.

Nikkei Jepang turun 0,81% sementara saham Australia datar.

Indeks CSI300 blue-chip China turun 0,31% di awal perdagangan. Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka 0,12% lebih rendah.

Pada hari Senin, Wall Street sebagian besar ditutup datar setelah data pekerjaan blockbuster pekan lalu memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menindak inflasi, sementara peringatan pendapatan dari pembuat chip Nvidia mengingatkan investor akan perlambatan ekonomi AS.

Investor sekarang menunggu data harga konsumen pada hari Rabu untuk mengukur apakah The Fed mungkin sedikit mengurangi pertarungan inflasi dan memberikan pijakan yang lebih baik bagi ekonomi untuk tumbuh.

Ada beberapa tanda yang menggembirakan bagi The Fed di sisi harga, dengan survei Fed New York pada hari Senin menunjukkan ekspektasi inflasi konsumen turun tajam pada bulan Juli.

Dow Jones Industrial Average naik 0,09% sementara S&P 500 kehilangan 0,12% dan Nasdaq Composite turun 0,1%.

Obligasi juga mendapat tawaran safe-haven karena kegelisahan atas goncangan pedang Beijing terhadap Taiwan di tengah hari-hari latihan militer China di sekitar pulau itu.

Hasil pada catatan Treasury 10-tahun benchmark naik menjadi 2,7517% dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 2,763% pada hari Senin. Imbal hasil dua tahun, yang naik dengan ekspektasi pedagang terhadap suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, menyentuh 3,2115% dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 3,216% - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : inforexnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar