RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas merosot lagi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kerugian hari ketiga beruntun
Investasi 'safe heaven' tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat.
Harga emas hari ini menjadi berada di bawah level dukungan penting USD 1.780.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi
Comex New York Exchange, jatuh USD 13 atau 0,73 persen menjadi ditutup
pada USD 1.776,70 per ounce, menambah penurunan 1,40 persen dalam dua
sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka tergelincir USD 8,40 atau 0,47 persen menjadi USD
1.789,70 pada Selasa (16/8), setelah anjlok USD 17,4 atau 0,96 persen
menjadi USD 1.798,10 pada Senin (15/8).
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, Federal Reserve (Fed)
merilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Adapun rilis FOMC menunjukkan The Fed percaya bahwa sikap kebijakan
yang lebih ketat diperlukan untuk memenuhi mandat ganda pengendalian
inflasi dan meningkatkan lapangan kerja.
"Beberapa peserta mengindikasikan bahwa, begitu suku bunga kebijakan
telah mencapai tingkat yang cukup ketat, kemungkinan akan tepat untuk
mempertahankan tingkat itu untuk beberapa waktu," kata The Fed dalam
risalah pertemuan 26-27 Juli, merujuk pada peserta dari pembuat
kebijakan FOMC.
Risalah pertemuan mengatakan bahwa anggota FOMC waspada terhadap
kenaikan suku bunga yang berlebihan. Mereka merasa bahwa kenaikan suku
bunga yang melambat mungkin tepat selama kondisi ekonomi yang lebih
lemah.
Di sisi lain, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu
bahwa penjualan ritel AS secara tak terduga tidak berubah pada Juli
sebagai akibat dari penurunan harga bensin, lebih baik dari yang
diperkirakan - RIFAN FINANCINDO
Sumber : jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar