Jumat, 20 Maret 2020

Rifan Financindo Berjangka - Akhirnya Nilai Rupiah Balik Ke Level Krisis 1998

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS, rupiah masih turun 1,07% atau berkurang 170 poin di 16.070,0 per dolar AS.

Posisi ini merupakan yang terlemah dalam 22 tahun terakhir. Hal itu juga merupakan rekor terburuk sejak krisis moneter 1998 lalu, aksi jual sebenarnya tidak hanya terjadi di pasar keuangan RI tetapi juga secara global. Namun Indonesia yang merupakan negara emerging market tentunya dianggap lebih berisiko oleh para investor sehingga aksi jual terjadi lebih parah.

Secara year-to-date (YTD) terjadi capital outflow di pasar saham sebesar Rp 9,66 triliun dari data RTI sebut laporan itu. Sementara di pasar obligasi lebih parah lagi, sejak akhir Desember 2019 hingga 17 Maret terjadi outflow sebesar Rp 78,76 triliun, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risko (DJPPR) Kementerian Keuangan.

Pergerakan rupiah ungkap laporan memang sangat rentan oleh keluar masuknya aliran modal (hot money) sebagai sumber devisa. Sebabnya, pos pendapatan devisa lain yakni transaksi berjalan (current account), belum bisa diandalkan. Sejak tahun 2011 transaksi berjalan RI sudah mengalami defisit. Praktis pasokan valas hanya dari hot money, yang mudah masuk-keluar.

Pelemahan rupiah ini di tengah penguatan mayoritas mata uang Asia. Sementara mayoritas mata uang Asia bergerak menguat hingga pukul 10.45 WIB berdasarkan datan investing.com  Jumat. Yen Jepang naik 0,61%, dolar Hong Kong 0,02%, dolar Singapura 0,06%, dolar Taiwan 0,34%, won Korea Selatan

2,36%, peso Filipina 0,31%, rupee India 0,16%, yuan Tiongkok 0,32%, ringgit Malaysia 0,24%, dan baht Thailand 0,21%, dalam rapat terbatas yang digelar melalui video conference, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan pesan khusus kepada Bank Indonesia (BI), sebagai garda terdepan penjaga stabilitas rupiah. "Saya minta BI fokus jaga stabilitas rupiah dan mempercepat berlakunya ketentuan penggunaan rekening rupiah di dalam negeri - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Kamis, 19 Maret 2020

Rifan Financindo - Karena Corona, 30% Karyawan Amazon Di Italia Tidak Masuk Kerja


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Karyawan Amazon, perusahaan milik Jeff Bezos di Italia enggan masuk kerja karena wabah virus corona yang parah. Sebanyak 30% pegawainya di Castel San Giovanni, kota dekat Milan, Italia tidak masuk kerja karena takut wabah corona.

Sebelumnya pada awal Maret lalu, dua pekerja di gudang itu yang mempekerjakan 1.100 orang dinyatakan positif COVID-19. Tiga karyawan lainnya di gudang Spanyol juga dinyatakan positif corona. Meski demikian, Amazon menolak untuk menutup gudang mereka.

Kebijakan Amazon yang menolak menutup gudang ini memicu kritik bahwa perusahaan menempatkan keuntungan di atas keselamatan pekerja, perwakilan serikat pekerja mengatakan kepada Bloomberg dan situs berita Italia La Repubblica bahwa Amazon belum mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan pekerja,

Sementara seorang pekerja Amazon mengatakan kepada Business Insider bahwa ketegangan antara manajemen telah memuncak, pada hari Selasa, pekerja di Italia mulai mogok kerja untuk memprotes reaksi perusahaan terhadap dua rekan kerja mereka yang dites positif mengidap virus corona.

Kami secara ketat mengikuti panduan yang diberikan oleh Pemerintah dan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan kami menerapkan langkah-langkah yang tepat di semua lokasi kami di seluruh negeri.

Tim kami bekerja untuk memastikan kami dapat terus memberikan kepada pelanggan yang paling terkena dampak, banyak dari mereka tidak memiliki cara lain untuk mendapatkan barang yang mereka butuhkan, ”kata seorang juru bicara Amazon kepada Business Insider.

Italia telah menjadi negara yang paling terpukul oleh coronavirus di luar China, dengan lebih dari 15.000 kasus yang dikonfirmasi dan 1.000 kematian. Respons awal yang lambat dari pemerintah, populasi yang menua di negara itu, dan kurangnya sumber daya medis telah membuat kewalahan sistem perawatan kesehatan Italia

Sehingga para dokter terpaksa memilih pasien mana yang akan dirawat. Pekan lalu, Italia melakukan lockdown yang ketat - RIFAN FINANCINDO

Rabu, 18 Maret 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Yen Lanjut Tren Penguatan Disaat Pembuat Kebijakan Gagal Menangani Covid-19

PT RIFAN FINANCIDO BERJANGKA BANDUNG - Yen Jepang lanjut menguat pagi ini, sementara mata uang lain yang sensitif risiko berfluktuasi karena langkah terkoordinasi bank sentral gagal meredakan keraguan investor terhadap penanganan pandemi covid-19.

Aset berisiko global banyak yang dialihkan selama beberapa hari terakhir, ditengah gejolak yang melanda banyak bursa di tengah kekhawatiran wabah dan tindakan pembendungan yang ketat dapat memicu resesi yang dalam di sejumlah negara ekonomi utama.

Akibatnya, perdagangan di sebagian besar pasar termasuk valuta asing lebih didorong untuk upaya pengurangan kerugian dan posisi lain yang tidak mengikat untuk mengurangi risiko atau menebus kerugian, daripada tawaran baru, kata para pelaku pasar.
 
Likuiditas di pasar keuangan telah anjlok," analis ANZ mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien, menambahkan bahwa "tindakan bank sentral global yang dilakukan bersama belum cukup memadai untuk pasar.

Kecemasan likuiditas telah memukul sejumlah mata uang yang sensitif risiko dengan imbal hasil yang lebih tinggi, seperti dolar Australia, sementara bagi yang memberikan imbal hasil negatif, seperti yen, euro dan franc Swiss, sebagian besar telah dalam posisi aman.

Dolar AS diperdagangkan pada 106,33 yen USD/JPY, bangkit kembali dari terendah Senin di level 105,15, Euro EUR/USD di level $1,1167, Dolar Australia di level $0,6102 atau turun 0,3%, Dolar Kanada turun ke level terendah empat tahun C$1,4020 per dolar AS.

Pound Inggris juga di bawah tekanan, dibayangi oleh kekhawatiran tidak hanya akan keluarnya Inggris dari Uni Eropa tetapi juga defisit neraca berjalan yang cukup besar, Sterling diperdagangkan pada $1,2265 atau turun 0,04%.

Anjloknya di Wall Street pada hari Senin menggaris bawahi kekhawatiran krisis covid-19 di Barat serta langkah darurat Federal Reserve memangkas suku bunga pada hari Minggu.

Tetapi investor menilai tindakan yang diambil Fed, yang diikuti bank sentral Jepang, Australia, Selandia Baru dan negara lain, dianggap tidak memadai mengingat penyebaran patogen di level global telah menempatkan banyak negara melakukan penguncian virtual.

Beberapa analis mengatakan langkah tergesa-gesa itu kemungkinan menjadi bumerang karena investor takut akan kemungkinan panik di kalangan pembuat kebijakan, bank-bank sentral menekan pedal gas terlalu dalam. Tetapi mobil macet di rawa covid-19, sehingga tidak akan bergerak maju," kata Ayako Sera, ahli strategi pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank.
 
Sampai wabah berhenti, para investor menilai, sekarang saatnya untuk bersabar, tidak ada kejelasan tentang hal itu, dengan kasus-kasus global sekarang meningkat menjadi 174.100 dengan 6.700 kematian, mendorong negara-negara menutup perbatasan dan mengambil langkah-langkah yang semakin drastis untuk mencoba mengurangi keparahan wabah.

Para pemimpin G-7 mengatakan berkomitmen melakukan apa pun yang diperlukan untuk memerangi pandemi covid-19 dan bekerja sama lebih dekat untuk melindungi kesehatan masyarakat, pekerjaan dan pertumbuhan - PT RIFAN FINANCIDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 17 Maret 2020

PT Rifan Financindo - Investor Lebih Pilih Uang Tunai, Kilau Emas Dunia Mulai Pudar


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Platinum jatuh hampir 27 persen ke level terendah sejak 2002, sementara emas anjlok lebih dari 5 persen karena investor melepas logam mulia sebagai pertukaran untuk dana tunai setelah pemangkasan suku bunga darurat kedua The Fed gagal untuk meredakan ketakutan akan virus corona di seluruh pasar.

Palladium merosot 11 persen menjadi 1.609,45 dolar AS per ounce, setelah mencapai level terendah sejak akhir Agustus di posisi 1.481,53 dolar AS per ounce.
Perak menyusut 12,5 persen menjadi 12,84 dolar AS per ounce setelah menyentuh 11,76 dolar AS per ounce, level yang terakhir terlihat pada 2009.

Emas di pasar spot melemah 2,6 persen menjadi 1.490,01 dolar AS per ounce, sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup 2 persen lebih rendah menjadi 1.486,5 per dolar AS per ounce.
Ini adalah liquidity selling yang berlanjut menjadi norma di sini," kata Ryan McKay.

Ini mirip dengan apa yang terjadi dalam krisis keuangan di mana emas sebenarnya diperdagangkan cukup rendah selama beberapa bulan bersama dengan ekuitas," tambahnya.
Emas juga menembus di bawah pergerakan rata-rata 200 hari (MA-200), yang dianggap sebagai tanda bearish.

Ini adalah pencarian dana tunai yang terus berlanjut untuk likuiditas. Semuanya dijual, pelaku pasar menyerah dan meninggalkan pintu keluar," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika turun, pasar saham anjlok dan harga minyak jeblok.

Selain itu kita memiliki komponen industri yang membebani beberapa komoditas logam seperti perak, platinum, dan palladium," kata McKay, dalam lingkungan ini, pasar otomotif akan menjadi sangat lemah seperti yang kita lihat di China, dan permintaan industri jelas turun. Kita melihat lingkungan tipe resesi potensial," tambahnya.

Virus corona telah merenggut lebih dari 6.500 nyawa di seluruh dunia dan memicu kepanikan di seluruh pasar, mendorong bank sentral global untuk mendorong langkah-langkah dukungan guna meredam kejatuhan ekonomi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 16 Maret 2020

PT Rifan Hari Ini, Harga Emas Antam Naik Rp 10.000/Gram


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas Antam hari ini, Senin tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp 10.000 per gram menjadi Rp 819.000 per gram, dari posisi sebelumnya Rp 809.000 pada Minggu kemarin.

Sementara itu, harga jual atau pembelian kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp11.000 daro Rp 730.000 ke Rp741.000 per gram, menurut data Bloomberg, harga emas Comex untuk kontrak April, 2020 naik 2,08 persen ke US$ 1.549,3 per troy ons.

Berikut harga emas batangan di Logam Mulia Antam :

Harga emas 0,5 gram Rp 434.000, Harga emas 1 gram Rp 819.000, Harga emas 2 gram Rp 1.587.000, Harga emas 3 gram Rp 2.359.000., Harga emas 5 gram Rp 3.915.000, Harga emas 10 gram Rp 7.765.000, Harga emas 25 gram Rp 19.305.000, Harga emas 50 gram Rp 38.535.000, Harga emas 100 gram Rp 77.000.000, Harga emas 250 gram Rp 192.250.000., Harga emas 500 gram Rp 384.300.000, Harga emas 1.000 gram Rp 768.600.000 - PT RIFAN

Sumber : beritsatu.com

Jumat, 13 Maret 2020

Rifan Financindo Berjangka - Pasar Kecewa Dengan Rencana Trump Tangani Virus Covid-19


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Seluruh investor pasar global terkejut diumumkannya larangan perjalanan Eropa bersama paket kebijakan tanggap virus dari Presiden AS Donald Trump, ini menjadi sinyal jual. Dan malah tidak ada pemotongan pajak yang besar ataupun juga tes medis bagi warga Amerika.

Kekecewaan besar terhadap rencana Trump itu karena ungkapan yang ia ungkapkan pada Rabu malam setempat, memicu kejatuhan besar-besaran di bursa saham global. Indeks S&P berjangka di anjlok 5,00% atau turun 137 poin di 2.603,25.

Yang menjadi sorotan dari pengumuman Trump itu yakni bebas pungutan pajak selama tiga bulan bagi individu, usaha kecil serta pinjaman berbunga rendah untuk perusahaan yang terkena dampak virus covid-19.

Itu jauh dari harapan pasar yang menginginkan bantuan lebih besar untuk menanggulangi wabah virus yang telah menyebar ke 122 negara, menginfeksi lebih dari 126.000 orang, menebarkan kekhawatiran resesi dunia dan menghapus nilai pasar saham AS sekitar $6 triliun.

Bahkan harapan bahwa Trump akan memerintahkan uji coba medis di AS telah pupus sudah karena tidak ada rincian jelas mengenai hal ini dalam pengumumannya tersebut - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 12 Maret 2020

Rifan Financindo - Futures Emas Lebih Rendah Selama Sesi AS


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan April diperdagangkan pada USD1.639,85 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 1,23%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.635,60 dan resistance pada USD1.704,30.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,12% dan diperdagangkan pada USD96,507.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Mei jatuh 1,24% dan diperdagangkan pada USD16,745 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Mei jatuh 1,09% dan diperdagangkan pada USD2,494 per pon - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com