Selasa, 10 Oktober 2023

PT Rifan Financindo - Dolar AS Senin Berakhir Turun, Komentar Pejabat The Fed Akan Dicermati Lagi

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Indeks dolar AS pada hari Senin berakhir turun setelah komentar dovish pejabat The Fed yang mengatakan lonjakan imbal hasil Treasury jangka panjang baru-baru ini mungkin berarti berkurangnya kebutuhan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi.

Sebelumnya dolar AS bergerak naik siring meningkatnya permintaan safe-haven setelah konflik militer Israel-Hamas.

Indeks dolar AS ditutup turun 0,14% pada 105,98.

Komentar dovish dari Wakil Ketua Fed Jefferson dan Presiden Fed Dallas Logan membebani dolar ketika mereka mengatakan lonjakan imbal hasil Treasury jangka panjang baru-baru ini mungkin berarti berkurangnya kebutuhan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lagi.

Wakil Ketua Fed Jefferson mengatakan para pembuat kebijakan “dalam posisi untuk melanjutkan dengan hati-hati dalam menilai sejauh mana setiap penguatan kebijakan tambahan yang mungkin diperlukan,” karena kenaikan imbal hasil Treasury baru-baru ini bertindak sebagai potensi pengekangan lebih lanjut terhadap perekonomian.

Presiden Fed Dallas Logan percaya lonjakan imbal hasil Treasury jangka panjang baru-baru ini mungkin berarti berkurangnya kebutuhan bagi Fed untuk menaikkan suku bunga lagi.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati pernyataan dari beberapa pejabat Fed, yang jika memberikan pernyataan dovish kembali, akan menekan kembali dolar AS. Juga akan dirilis data ekonomi Consumer Inflation Expectations September yang jika terealisir menurun, akan juga menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 105,57-105,39. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 106,25-106,69 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Senin, 09 Oktober 2023

PT Rifan - Harga Emas Hari Ini,Tersengat Konflik Israel-Palestina

PT RIFAN BANDUNG - Berita tersebut memberikan gambaran tentang bagaimana harga emas merespons situasi geopolitik yang memanas akibat konflik Israel-Palestina. Beberapa poin kunci yang dapat diambil dari berita tersebut adalah:

  1. Kenaikan Harga Emas: Harga emas global mengalami kenaikan sebagai respons terhadap ketegangan dan konflik yang terjadi di Israel dan Palestina. Ini mencerminkan bagaimana emas sering dianggap sebagai aset safe haven dalam situasi ketidakpastian dan gejolak geopolitik.

  2. Aset Safe Haven: Konflik tersebut meningkatkan daya tarik aset-aset safe haven, termasuk emas dan dolar AS, bagi para pelaku pasar. Ini karena investor cenderung mencari perlindungan dalam aset yang dianggap lebih stabil ketika terjadi gejolak geopolitik.

  3. Dampak Terhadap Dolar: Seperti yang disebutkan oleh Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, dolar AS cenderung menguat dalam situasi gejolak internasional. Ini karena dolar sering dianggap sebagai mata uang safe haven dan menjadi pilihan investasi dalam waktu ketidakpastian.

  4. Dampak Terhadap Obligasi AS: Kenaikan risiko geopolitik juga dapat meningkatkan permintaan surat utang AS, yang dianggap sebagai aset yang lebih aman. Hal ini dapat memengaruhi imbal hasil obligasi AS.

  5. Dampak Terhadap Minyak Mentah: Situasi geopolitik di Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Palestina, juga dapat memengaruhi harga minyak mentah. Meskipun Iran telah meningkatkan produksi minyaknya, dampaknya masih tergantung pada perkembangan lebih lanjut dan reaksi dari negara-negara produsen minyak lainnya, termasuk Arab Saudi.

  6. Pengawasan Pasar: Para analis dan investor terus mengamati perkembangan situasi ini dan potensi dampaknya terhadap pasar global. Durasi dan eskalasi konflik akan menjadi faktor penting dalam menilai bagaimana hal ini akan memengaruhi berbagai aset keuangan.

Perlu diingat bahwa pasar keuangan selalu berfluktuasi, dan faktor-faktor geopolitik dapat memiliki dampak yang signifikan dalam jangka pendek. Hal ini menunjukkan pentingnya diversifikasi portofolio dan pemahaman yang baik tentang risiko dan peluang investasi - PT RIFAN

Sumber : bisnis.com

Jumat, 06 Oktober 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Tetap Tertekan Ke Arah $1,800

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas saat ini berada dalam posisi yang cenderung defensif, dan beberapa faktor sedang memengaruhi pergerakan harga emas:

  1. Federal Reserve AS: Pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve AS telah menekan harga emas. Pekan ini, para pejabat the Fed secara umum menyatakan sikap "lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama" mengenai suku bunga, yang bisa membuat emas kurang menarik dibandingkan alternatif investasi yang memberikan bunga.

  2. Dolar AS: Meskipun dolar AS mengalami beberapa penurunan setelah mencapai puncak beberapa bulan, tetap ada tekanan terhadap mata uang ini. Ini dapat memengaruhi harga emas, karena emas sering bergerak berlawanan arah dengan dolar AS. Jika dolar melemah, emas cenderung naik, dan sebaliknya.

  3. Ketidakpastian Ekonomi: Ketidakpastian mengenai inflasi yang tinggi dan ketatnya pasar tenaga kerja di AS bisa mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve. Jika data Nonfarm Payrolls AS menunjukkan tanda-tanda ketidakpastian lebih lanjut dalam ekonomi, ini dapat memengaruhi harga emas.

  4. Yields Treasury AS: Meskipun yields Treasury AS telah turun dari level tertinggi dalam beberapa waktu, pergerakan yields ini tetap penting bagi harga emas. Yields yang lebih tinggi cenderung menekan harga emas karena obligasi menjadi alternatif yang lebih menarik.

Seiring keluarnya data Nonfarm Payrolls AS (NFP) bulan September, pasar akan memantau dengan cermat. Data NFP dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter the Fed dan dapat memengaruhi pergerakan harga emas. Dalam hal dukungan dan resistensi harga, tingkat $1,804 dan $1,824 adalah level yang perlu diperhatikan oleh para pedagang - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Kamis, 05 Oktober 2023

Rifan Financindo - Emas Berhasil Naik Ke Teritori Hijau

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas diperdagangkan untuk pertama kalinya di teritori hijau dalam Sembilan hari trading pada hari Kamis pagi jam perdagangan sesi Asia di sekitar $1,829 per troy ons.

Pergerakan yang positip di dalam sentimen terhadap resiko yang disebabkan oleh beberapa katalisator fundamental menyelamatkan harga emas dari penurunan lebih lanjut untuk sementara waktu dengan pemulihan lebih lanjut kelihatannya masih sebuah bayang-bayang.

Harga emas berhasil menghentikan kerugian selama delapan hari berturut-turut dengan keberhasilan mengkapitalisir kelegaan yang terjadi pada pasar obligasi AS. Meskipun demikian diperlukan sejumlah data ekonomi AS yang baru untuk mendukung pemulihan lebih lanjut.

Treasuries AS mengalami rally keras dengan pasar obligasi diselamatkan oleh karena terjadinya aksi jual sebanyak 5% pada harga minyak mentah. Selain itu, lemahnya angka pekerjaan swasta yang dikeluarkan oleh ADP dan data Purchasing Manager Index (PMI) yang dikeluarkan oleh ISM ikut menyelamatkan pasar obligasi AS.

Data pekerjaan swasta AS yang lebih lemah daripada yang diperkirakan menurunkan ekspektasi kenaikan tingkat bunga Federal Reserve AS pada bulan November sehingga memicu koreksi tajam di dalam yields obligasi treasury AS secara luas, membantu membalikkan pasar obligasi dan harga emas.

Menurut laporan ADP pada hari Rabu, sektor swasta AS hanya menambahkan 89.000 pekerjaan pada bulan September, turun dari revisi kenaikan 180.000 pada bulan Agustus dan jauh di bawah daripada yang diperkirakan sebesar 160.000.

Sementara PMI jasa AS dari ISM turun dari 54.5 ke 53.6 pada bulan September meskipun masih sesuai dengan yang diperkirakan.

Setelah keluarnya data makro ekonomi, pekerjaan sektor swasta dan PMI jasa AS, probabilita the Fed akan menaikan tingkat bunga pada bulan November turun ke 23% dari sebelumnya 31%. Pasar bahkan mulai meragukan mengenai ketangguhan ekonomi AS dan pandangan the Fed mengenai tingkat bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Dengan latar belakang fundamental di atas, dolar AS memperpanjang koreksinya selama tiga hari terhadap matauang utama dunia lainnya dan diperdagangka di dekat 106.277 sementara yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun ke level 4.70%.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,820 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,810 dan kemudian $1,800.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,845 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,858 dan kemudian $1,880 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Rabu, 04 Oktober 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Turun Ke Kerendahan Beberapa Bulan

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas mengalami penurunan signifikan, mencapai level terendah sejak awal Maret, di sekitar $1,831 per troy ons selama sesi perdagangan di AS pada hari Senin. Beberapa faktor berkontribusi pada penurunan harga emas:

  1. Penguatan Dolar AS: Indeks dolar AS mengalami peningkatan signifikan, naik sekitar 0,75% ke 106.605 setelah data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan, termasuk PMI manufaktur bulan September yang menunjukkan peningkatan. Penguatan dolar membuat emas, yang diperdagangkan dalam dolar, lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

  2. Kenaikan Yield Obligasi AS: Yield Treasury AS benchmark 10 tahun naik di atas 4,6% pada hari Senin. Ini adalah level tertinggi dalam beberapa waktu. Yield yang tinggi di obligasi pemerintah AS dapat menjadi alternatif yang lebih menarik bagi investor daripada emas, yang tidak menghasilkan bunga atau imbal hasil.

  3. Peningkatan Sentimen Risiko: Meskipun ada kekhawatiran ekonomi global, data PMI manufaktur Cina yang sedikit lebih baik dari perkiraan dan persetujuan undang-undang pendanaan pemerintahan AS telah mendorong minat investor terhadap aset-aset berisiko. Ini mengurangi minat terhadap emas sebagai aset safe haven.

  4. Kebijakan Hawkish Federal Reserve: Federal Reserve AS memberikan indikasi bahwa mereka kemungkinan akan melakukan kenaikan suku bunga sekali lagi hingga akhir tahun. Hal ini membuat emas, yang tidak menghasilkan bunga, kurang menarik sebagai investasi.

Untuk analisis teknis, level support terdekat berada di sekitar $1,820. Jika harga emas terus turun, level berikutnya yang mungkin diuji adalah $1,810 dan kemudian $1,800. Di sisi lain, level resistance terdekat berada di sekitar $1,840, dan jika harga emas berhasil naik, ia dapat menguji $1,855 dan $1,863. Namun, pergerakan harga emas selalu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan bisa berubah seiring peristiwa-peristiwa berita yang berkembang - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Selasa, 03 Oktober 2023

PT Rifan Financindo - EUR/USD Berbalik Turun Setelah Data AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasangan mata uang EUR/USD berada di bawah tekanan bearish baru dan telah berbalik turun di bawah level 1.0500, sekitar 1.0499, selama sesi perdagangan AS pada hari Senin setelah dirilisnya data Purchasing Manager Index (PMI) AS bulan September oleh Institute for Supply Management (ISM).

Data PMI AS yang dirilis oleh ISM menunjukkan bahwa PMI manufaktur AS bulan September lebih baik daripada yang diperkirakan. Hal ini mendorong dolar AS untuk melanjutkan reli-nya dan memberikan tekanan pada pasangan mata uang EUR/USD. Indeks dolar AS naik sebesar 0,64% menjadi 106,482.

PMI manufaktur AS bulan September dari ISM mencatat angka 49%, lebih tinggi daripada angka bulan Agustus sebesar 47,6%, dan juga lebih baik daripada perkiraan pasar yang sebesar 47,9%.

Pada sesi perdagangan Eropa, pasangan mata uang EUR/USD sempat berada di level tertingginya di 1.0591. Sentimen pasar cukup positif di awal perdagangan minggu, bulan, dan kuartal baru.

Amerika Serikat berhasil menghindari penutupan pemerintahan setelah Kongres mencapai kesepakatan pada menit terakhir, sementara data ekonomi dari China pada akhir minggu memberikan kabar baik. PMI manufaktur Caixin China untuk bulan September mencatat angka 50,6, sementara indeks sektor jasa mencatat angka 50,2. Kedua angka ini berada di atas 50, yang menandakan ekspansi dalam ekonomi China.

Dalam hal level support dan resistance, "support" terdekat menunggu di 1.0485. Jika level ini berhasil ditembus, maka akan berlanjut ke 1.0440, dan selanjutnya 1.0395. Sementara itu, "resistance" terdekat berada di 1.0550. Jika level ini berhasil ditembus, maka akan berlanjut ke 1.0600, dan kemudian 1.0650 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

 

Senin, 02 Oktober 2023

PT Rifan - Inflasi PCE Menjadi Fokus, Dolar Dan Yields Turun

 

PT RIFAN BANDUNG - Dolar turun sebesar 0,2% di perdagangan Asia, seperti halnya Treasury yields 10 tahun, setelah mencatat pencapaian kuat minggu ini.

Pasar saat ini tengah menunggu untuk melihat apakah rally memiliki lebih banyak dasar, dengan personal consumption expenditures/PCE - pengukur inflasi pilihan Fed - yang akan terbit pada hari ini.

Analis memperkirakan angkanya akan meningkat di bulan Agustus dari bulan sebelumnya, mengikuti peningkatan inflasi konsumen di tengah tekanan naiknya harga bahan bakar yang lebih tinggi dan belanja ritel stabil.

Angka inflasi yang lebih kuat memberikan ruang bagi the Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi. Bank sentral mengatakan pekan lalu bahwa mereka berpotensi menaikkan suku bunga sekali lagi pada tahun 2023, dan akan memangkasnya dengan margin yang lebih kecil hingga tahun 2024.

Suku bunga yang tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat ini meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas - PT RIFAN

Sumber : investing