Tampilkan postingan dengan label RIFAN BERJANGKA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RIFAN BERJANGKA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Agustus 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Kian Turun Imbas Penguatan Dolar AS, Jackson Hole Jadi Fokus

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kian turun pada Rabu petang seiring penguatan dolar AS dan investor menunggu isyarat dari Federal Reserve AS mengenai pengurangan aset dan kenaikan suku bunga.

Harga emas berjangka makin turun 0,66% di $1.796,55 per troy ons pukul 13.12 WIB menurut data Investing.com. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, terus naik 0,12% di 93,017.

The Fed akan mengadakan simposium Jackson Hole, yang akan berlangsung daring mulai dari 26 hingga 28 Agustus. Fokusnya sekarang adalah apakah Ketua Fed Jerome Powell akan memberikan garis waktu untuk pengurangan aset dalam pidatonya pada 27 Agustus.

Beberapa investor memperkirakan The Fed akan melakukan tapering pada tahun 2021 ini. Analis Goldman Sachs (NYSE:GS) meningkatkan kemungkinan bahwa pengurangan aset akan dimulai pada November 2021.

Sementara itu, Bank of Korea akan mengeluarkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis dan kembali di AS, Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui anggaran dana $3,5 triliun.

AS juga membuat kemajuan di bidang COVID-19 setelah Food and Drug Administration (FDA) AS memberikan persetujuan penuh kepada vaksin COVID-19 buatan Pfizer Inc. (NYSE:PFE)/BioNTech SE (F:22UAy) awal pekan ini, yang juga berkontribusi pada peningkatan minat risiko investor. 

Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan kepala penasihat medis untuk Presiden, juga memperkirakan AS dapat mengendalikan COVID-19 pada awal 2022 jika tingkat vaksinasi terus meningkat.

SPDR Gold Trust (P:GLD) mengatakan kepemilikannya turun sebesar 0,2% menjadi 1.004,63 ton pada Selasa dari 1.006,66 ton pada Senin.

Dalam logam mulia lainnya, perak terus turun 0,69% di 23,730, sementara platinum jatuh 1,58% di 992,95 dan palladium anjlok 1,65% ke 2.426,50 pukul 13.17 WIB.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp3.000 dari Rp953.000 pada Selasa menjadi Rp950.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 07.53 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 09 Agustus 2021

PT Rifan - Harga Emas Semakin Turun Jelang Pengumuman Laporan Pekerjaan AS

 


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas semakin turun pada Jumat (06/08) petang, tetapi tetap berada di sekitar level kunci $1.800 dan investor tetap menunggu laporan pekerjaan AS terbaru.

Harga emas berjangka terus turun 0,27% ke $1.803,95 per troy ons pukul 13.12 WIB. Untuk sepekan, harga emas turun sebesar 0,48%.

Laporan AS, termasuk data ketenagakerjaan nonpertanian, akan dirilis hari ini dan dapat menentukan langkah kebijakan Federal Reserve AS berikutnya.

“Jika kita mendapatkan kombinasi angka upah yang sangat solid di belakang retorika hawkish oleh The Fed, saya pikir itu akan menakuti pasar yang sensitif terhadap suku bunga seperti emas... Itu sebabnya kami melihat pengurangan risiko saat ini,” Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters.

Namun, penurunan total emas sangat tidak mungkin terjadi dan level support $1.790 akan bertahan, tambahnya.

Pernyataan Wakil Ketua Fed Richard Clarida pekan ini bahwa kondisi untuk kenaikan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022 memicu kekhawatiran bahwa pengurangan aset dapat dimulai pada awal tahun ini. Pandangannya digaungkan oleh Gubernur Fed Christopher Waller saat pemulihan ekonomi dari COVID-19 berlanjut dan pasar tenaga kerja membaik.

Indikasi sentimen, kepemilikan di SPDR Gold Trust (P:GLD), dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, turun menjadi 1.027,61 ton pada hari Kamis.

Di logam mulia lainnya, perak turun 0,34% ke 25,207. Platinum naik 0,30% di 1.001,75 dan paladium naik tipis 0,08% di 2.652,00 pukul 13.17 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing.com

 

Rabu, 04 Agustus 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Dipicu Kenaikan Ekuitas AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNGHarga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh pada hari Selasa atau Rabu pagi karena ekuitas AS menguat.

Mengutip Xinhua, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember 2021 turun US$8,1 AS, atau 0,44%, menjadi ditutup pada US$1.814,1 per ounce.

Emas juga berada di bawah tekanan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada hari Selasa atau Rabu pagi bahwa pesanan pabrik AS mengalahkan ekspektasi untuk naik 1,5% pada Juni setelah naik 2,3% pada Mei 2021. Para investor terus memantau pergerakan pemulihan ekonomi di tengah kebangkitan Covid-19.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat bergerak lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (atau Rabu), didukung oleh reli di sektor energi. Meski demikian, investor terus mencermati kebangkitan kasus infeksi Covid-19 yang bisa memengaruhi kinerja perekonomian dan bursa saham.

Menurut data terbaru yang dikumpulkan oleh Pusat Penyakit Pengendalian dan Pencegahan AS, peningkatan harian rata-rata kasus di Amerika Serikat tercatat lebih dari 84 ribu dalam periode tujuh hari yang berakhir Senin kemarin. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tujuh hari sekitar 14.300 kasus harian sebulan lalu - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Selasa, 03 Agustus 2021

PT Rifan Financindo - Bursa Eropa Menguat, Pendapatan SocGen Beri Katalis Positif

 



PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar saham Eropa bergerak menguat pada Selasa petang dan investor menyeimbangkan laporan korporat perbankan yang kuat dengan kekhawatiran atas larangan peraturan China lanjutan.

Pada pukul 14.48 WIB, DAX futures Jerman menguat 0,42% ke 15.568,0 menurut data Investing.com, CAC 40 futures di Prancis melesat positif 0,78% di 6.725,8 sedangkan FTSE 100 futures di Inggris naik 0,35% ke 7.039,0. Begitu juga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,62% di 6.134,14 pukul 14.50 WIB.

Membantu sentimen di pasar ekuitas Eropa Selasa adalah beberapa hasil pendapatan yang kuat di sektor perbankan.

Bank asal Prancis Societe Generale (OTC:SCGLY), bank pemberi pinjaman terbesar ketiga di negara itu, menaikkan perkiraannya untuk setahun penuh setelah mencatatkan kembali laba pada kuartal II, dibantu oleh rebound di sektor usaha ritel perbankan Prancis.

Selain itu, Standard Chartered (OTC:SCBFF) membukukan kenaikan laba sebelum pajak semester pertama sebesar 57% lebih baik dari perkiraan dan juga mengumumkan pembelian kembali saham senilai $250 juta dan melanjutkan pembayaran dividen interim, karena mendapat keuntungan dari pemulihan ekonomi imbas pandemi virus corona.

Sementara, BMW (DE:BMWG) membukukan laba bersih kuartal II yang lebih baik dari perkiraan terhadap kerugian pada periode yang sama pada tahun 2020 ketika produsen mobil mewah Jerman itu terpukul keras oleh pandemi virus corona.

Sanofi (NASDAQ:SNY) juga akan menjadi sorotan setelah produsen obat Prancis itu mengonfirmasi telah mengajukan penawaran senilai $3,2 miliar untuk membeli perusahaan biotek AS, Translate Bio (NASDAQ:TBIO).

Di Asia Selasa pagi, saham perusahaan raksasa game dan media sosial Tencent Holdings (OTC:TCEHY) sempat jatuh sebanyak 10% karena investor khawatir bahwa otoritas China sekarang dapat mengubah fokus regulasinya pada sektor game akibat tindakan keras peraturan Beijing yang baru-baru ini muncul pada sektor pendidikan dan transportasi daring.

Ini diketahui setelah sebuah artikel dari media pemerintah China yang menyebut game daring sebagai jenis "opium", sambil menyerukan pembatasan industri ini untuk mencegah kecanduan itu, terutama pada orang yang berusia lebih muda.

Dalam berita ekonomi, fokus utama adalah pada rilis PPI Zona Euro Juni, dengan angka tahunan diperkirakan akan naik lebih jauh dari level 9,6% yang terlihat di bulan Mei.

Adapun, harga minyak naik meski ada kekhawatiran atas melambatnya aktivitas pabrik di AS dan China, dua konsumen minyak mentah terbesar di dunia, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran Covid membebani sentimen.

Yang menarik nanti di sesi ini adalah perkiraan terbaru persediaan minyak mentah AS dan produk turunannya untuk minggu lalu dari American Petroleum Institute (API).

Pada pukul 14.55 WIB, harga minyak WTI naik 0,17% ke $71,38 per barel dan harga minyak Brent turun 0,15% ke $73,00 per barel.

Selain itu, harga emas berjangka terus turun 0,54% di $1.812,35 per troy ons sementara EUR/USD naik 0,09% di 1,1877 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Kamis, 22 Juli 2021

Rifan Financindo - Daya Pikat Menurun Imbas Penguatan Dolar AS, Harga Emas Turun

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia tertahan karena dolar AS menguat sehingga membatasi arus masuk ke logam safe-haven itu meski ada kekhawatiran atas lonjakan kasus Covid-19.

Harga emas di pasar spot sedikit berubah menjadi 1.811,51 dolar AS per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi 1.811,40 dolar AS per ounce.

Kita melihat volatilitas dalam emas sedikit meningkat dan itu melumpuhkan sejumlah long position," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

Dirinya juga mengaitkan penurunan emas dengan penguatan dolar. Dimana dolar AS mencapai level tertinggi tiga setengah bulan, mengurangi daya pikat emas.

Namun, lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya mendorong pembelian safe-haven tersebut dalam sesi terakhir, dengan logam kuning itu rebound sebanyaknya 1,7 persen dari level terendah satu pekan.

Logam lainnya, platinum turun 0,4 persen menjadi 1.070,46 dolar AS per ounce, sementara paladium melesat 1,9 persen menjadi 2.645,30 dolar AS per ounce. Sementara perak merosot 1 persen menjadi 24,96 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Jumat, 23 April 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Ke Level Tertingginya Dalam 2 Bulan Terakhir

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia meroket ke level tertingginya dalam 2 bulan terakhir setelah dolar dan imbal hasil obligasi AS melemah pada perdagangan hari Rabu kemarin.

Harga emas di pasar spot melonjak ke level tertinggi hampir dua bulan, yakni 1.797,41 dolar AS per ounce, terakhir, emas tercatat menguat 0,9 persen menjadi 1.792,77 dolar AS per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,8 persen menjadi 1.793,1 dolar AS per ounce.

Masalah emas selama beberapa bulan terakhir adalah meningkatnya imbal hasil Treasury dan sekarang sudah cukup banyak berkurang," kata Edward Moya, analis OANDA.

Prospek ekonomi global saat ini masih variatif. Kita akan melihat pendekatan yang jauh lebih hati-hati di kuartal berikutnya dan itu mungkin akan membuat emas mulai melihat aliran safe haven," tambahnya.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun tertahan di bawah 1,6 persen, mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga, sementara dolar berdetak lebih rendah.

Pelaku pasar menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa, Kamis, dan pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan.

Ditempat lain paladium melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di 2.891,20 dolar AS per ounce dan meroket 4,3 persen menjadi 2.880,10 dolar AS per ounce.

Sementara perak melambung 2,3 persem menjadi 26,47 dolar AS per ounce, sementara platinum meningkat 1,9 persen menjadi 1.210,03 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  suara.com

Kamis, 18 Maret 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Kian Naik Ditopang Ekspektasi Meningkatnya Inflasi

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terus naik pada Rabu petang seiring meningkatnya ekspektasi kenaikan inflasi. Namun, kehati-hatian masih membayangi sentimen pasar jelang keputusan kebijakan Federal Reserve AS.

Harga emas berjangka lanjut naik 0,26% ke $1.735,40 per troy ons pukul 13.23 WIB menurut data Investing.com dan XAU/USD naik 0,29% di 1.736,53

Indeks dolar AS naik tipis 0,01% di 91,892 dan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kembali menguat 0,23% ke 1,627 sampai pukul 13.39 WIB.

Pergerakan greenback telah didorong oleh patokan imbal hasil Treasury AS yang terus naik sejalan dengan ekspektasi meningkatnya pemulihan ekonomi yang kuat setelah paket dana pemulihan senilai $1,9 triliun ditandatangani menjadi undang-undang selama minggu sebelumnya.

"Tampaknya emas menemukan beberapa teman, bahkan ketika imbal hasil AS dan dolar terus naik lebih tinggi ... kemungkinan peran lindung nilai inflasi emas diam-diam kembali menonjol dan itu mendukung harga," analis pasar senior OANDA Jeffrey Halley mengatakan kepada Reuters.

Beberapa investor berharap ujian sejati logam kuning akan datang setelah Fed merilis keputusan kebijakan dini hari nanti dan apakah itu dapat tetap stabil dalam menghadapi lonjakan lain imbal hasil AS.

Investor juga akan memperhatikan komentar Fed tentang lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini, kekhawatiran tentang kenaikan inflasi, dan prospek ekonomi.

Saat pasar menunggu komentar Fed, gambaran teknis masih tetap bearish. "Perdagangan melewati $1.696 akan menandakan dimulainya kembali tren turun. Tren utama akan berubah ke atas ketika pembeli mengambil posisi di atas $1.760 per ons," kata manajer komoditas senior Phillip Futures Avtar Sandu dalam catatan.

Bank of England (BOE) akan mengumumkan keputusan kebijakannya pada hari Kamis, diikuti oleh Bank of Japan (BOJ) pada hari Jumat.

Pada logam mulia lainnya, perak turun tipis 0,06% di 25,988, palladium turun 0,3% ke 2.479,00 dan platinum juga turun 0,46% di 1.212,30.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) stabil di level Rp927.000 hingga pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.27 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Jumat, 05 Februari 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Kenaikan USD Yang Berlanjut Terus Menekan Emas

 


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dan perak berjangka diperdagangkan turun pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat sebagian besar karena menguatnya indeks dolar AS yang menyentuh ketinggian selama dua bulan. Sementara harga emas menyentuh kerendahan selama dua minggu. Selain itu, pergerakan naik pasar saham telah membuat pemulihan yang kuat pada minggu ini dengan indeks dolar AS diperdagangkan dekat rekor ketinggian yang dicapai baru – baru ini yang berdampak negatip terhadap metal yang safe-haven.

Emas berjangka kontrak bulan April turun $46.30 di $1,788.60 per ons dan perak Comex bulan Maret turun $0.244 di $26.635 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham – saham Asia kebanyakan turun dan saham – saham Eropa naik sedikit. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat perdagangan sesi New York dimulai dan kemudian membuat pemulihan yang kuat setelah penurunan baru – baru ini. Indeks saham AS naik mendekati rekor ketinggian dengan bagusnya sentimen terhadap resiko pada minggu ini. Stimulus baru AS sedang terus diusahakan untuk membantu orang – orang Amerika dan kemungkinan terjadi pada minggu depan.

Berita dari Food and Agriculture Organization dibawah PBB mengatakan bahwa indeks harga makanan naik ke level tertinggi dalam hampir 7 tahun. Ini adalah petunjuk dini bahwa inflasi harga dari para produsen dan konsumen bisa meningkat pada bulan – bulan yang akan datang.

“Support” terdekat menunggu di $1,780.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,765.30 dan kemudian $1,750.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,830.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848.30 dan kemudian $1,866.30 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 29 Desember 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Naik, Pasar Fokus Voting Stimulus Senat AS

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada Selasa pagi seiring langkah Senat AS bersiap untuk memberikan suara apakah akan meningkatkan jumlah dana tunai stimulus yang akan diberikan kepada warga Amerika Serikat yang memenuhi syarat.

Harga emas berjangka naik tipis 0,15% di $1.883,15 per ons pukul 11.27 WIB dan XAU/USD naik 0,29% di $1.879,26 menurut data Investing.com.

Pemungutan suara Senat AS dilakukan setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS mendukung permintaan Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan jumlah dana bantuan COVID-19 dari $600 menjadi $2.000. Harga emas telah naik sebanyak 1,3% selama sesi sebelumnya setelah berita bahwa Trump telah menandatangani RUU pandemi $2,3 triliun pada hari Minggu.

Logam kuning juga didorong oleh pelemahan dolar. Dengan volume perdagangan yang masih sepi di musim liburan, "trader logam mulia mengambil isyarat dari dolar dengan tidak adanya pendorong fundamental baru," kata Philip Futures dalam catatan.

Gangguan ekonomi dan jumlah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah terlihat secara global berkat virus COVID-19 telah mendorong emas ke tahun terbaiknya sejak 2010. Yang juga mendukung logam kuning adalah optimisme atas peluncuran vaksin COVID-19, yang telah menyebabkan spekulasi pada inflasi dan dolar yang lebih lemah.

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS mengatakan pada hari Senin bahwa hedge fund dan pengelola uang menaikkan posisi bullish dalam kontrak emas dan perak COMEX hingga pekan terakhir 21 Desember. Namun, Data Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong yang dirilis pada hari Senin juga menunjukkan bahwa impor emas bersih China melalui Hong Kong meningkat sekitar 82% pada November, setelah penurunan bulan Oktober.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp10.000 dari Rp977.000 pada Selasa menjadi Rp967.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.49 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Jumat, 27 November 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tetap Kuat Di Atas 1.800



RIFAN FINANCINDO FINANCINDO BANDUNG - Setelah mengalami tekanan jual yang keras, harga emas terus mengalami kenaikan untuk hari yang kedua. Metal berharga kuning bangkit setelah sempat menyentuh “support” psikologis di $1,800.00. Saat ini emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan di $1,810.31 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 953.000,- per gram.

Kenaikan harga emas sebagian disebabkan oleh turunnya dolar AS. Penyebab utama turunnya dolar AS adalah risalah pertemuan Federal Reserve yang terbaru yang menunjukkan bahwa para anggota FOMC aktif mendiskusikan skema pembelian obligasi, berpotensi meningkat.

Kebijakan moneter dari para bank sentral utama dunia yang longgar kemungkinan bisa menahan turunnya harga emas. Risalah pertemuan ECB memperingati akan perluasan skema pembelian obligasi, sementara The Fed sedang bersiap untuk mencetak lebih banyak uang yang bisa memberikan dukungan terhadap harga emas.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,815.82 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,824.86 dan kemudian $1,831.92. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,799.72 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,792.66 dan kemudian $1,783.62 - RIFAN FINANCINDO FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rabu, 25 November 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Apakah Tren Bullish Sudah Berakhir Harga Emas


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun mengarah tembus level $1,800, kerendahan selama 4 bulan, ditengah optimisme vaksi coronavirus dan proses transisi Biden. Rally risk-on di pasar saham meruntuhkan harapan akan pemulihan harga emas.  Emas berjangka diperdagangkan disekitar $1,805.40 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 961.000 per gram, turun Rp 16.000,-

Penurunan harga emas terjadi selain karena harapan akan vaksin, juga didorong oleh arus keluar dari emas yang didukung oleh Exchange Traded Fund (ETF).

Banyak orang menunjuk kepada inflasi dan hilangnya nilai matauang sebagai faktor yang menggerakkan harga emas naik. Namun, sekarang kelihatannya sudah tidak relevan lagi. Sekarang lebih relevan melihat hal tersebut sebagai tren jangka panjang yang akan membuat harga emas naik dari kerendahannya untuk 3 – 5 tahun yang akan datang.

Dengan munculnya kembali atmosfir “risk-on”, arus keluar dari obligasi ke assets yang beresiko akan memaksa naiknya imbal hasil obligasi yang pada gilirannya membuat “opportunity cost” dari investasi di emas menjadi turun karena emas tidak memberikan imbal hasil. Dengan demikian kemungkinan siklus bullish dari pasar emas telah berakhir.

Penurunan harga emas lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,803.04 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,763.00 dan kemudian $1,757.81. Sementara kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,836.62 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,842.51 dan kemudian $1,850.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Selasa, 24 November 2020

PT Rifan Financindo - Beneran Bakal Nyungsep, Ada Ramalan Emas Ke US$ 1.650

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kali ini giliran kabar kandidat vaksin AstraZeneca yang membuat harga emas terjun bebas. Ditambah dengan data ekonomi AS yang membaik harga logam kuning ini tertekan hebat.

harga emas di pasar spot mengalami koreksi sebesar 0,38% ke US$ 1.828,26/troy ons. Pada perdagangan kemarin harga emas drop 1,86%. Dalam sehari harga emas ambles lebih dari US$ 30/troy ons. 

Pekan ini giliran AstraZeneca yang melaporkan hasil uji klinis tahap akhirnya. Meski efektivitasnya hanya 70% dan lebih rendah dibanding moderna, Pfizer dan Biontech tetapi kandidat vaksin ini memiliki beberapa keunggulan

Keunggulan pertama adalah dari segi harga. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Inggris ini dipatok di harga US$ 3 - US$ 4 per dosis. Sementara untuk kandidat vaksin Moderna dibanderol US$ 34 - US$ 37 per dosis dan Pfizer-BioNTech di US$ 20 per dosis.

Selain lebih terjangkau, kandidat vaksin AstraZeneca juga lebih mudah dalam didistribusikan apabila dilihat dari sisi logistik. Banjir kabar vaksin yang beredar membuat optimisme di pasar membaik dan aset minim risiko (safe haven) seperti emas pun dilego. 

Sentimen lain yang juga memberatkan harga emas adalah bangkitnya sektor manufaktur dan jasa AS. Pembacaan awal indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS untuk bulan November berada di angka 56,7. 

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan PMI manufaktur bulan Oktober di 53,4 dan perkiraan pasar bulan November di 52,5. Jika mengacu pada laporan IHS Markit, ini merupakan level tertinggi PMI manufaktur dalam 74 bulan terakhir. 

Selain sektor manufaktur, sektor jasa juga mengalami ekspansi. Hal ini terlihat dari angka pembacaan awal PMI sektor jasa di 57,7 meningkat dari pembacaan Oktober di 56,9 dan jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom di 55,8. 

Dua kabar baik ini sukses membuat harga emas drop signifikan. Sekarang pasar sedang menunggu risalah pertemuan the Fed yang rencananya akan dipublikasikan Rabu besok. 

Pasar akan mencari setiap diskusi tentang kondisi untuk memperpanjang rata-rata tertimbang jatuh tempo pembelian Treasury. Kami mengharapkan Fed menggunakan dimensi QE ini untuk melonggarkan, yang dapat menghentikan gelombang besar arus keluar ETF dari emas.

Jika banyak analis yang memandang bullish harga emas untuk tahun depan. Westpac justru melihat potensi harga bullion bisa drop ke US$ 1.650 dalam dua tahun mendatang.

Risk aversion telah memuncak, dan begitu pula harga emas," kata ekonom senior Westpac Justin Smirk mengatakan dalam update November.

Tahun 2020 telah menyaksikan puncak dari perilaku risk aversion, likuiditas bank sentral, dan ketidakpastian global, karenanya perkiraan kami untuk harga emas akan turun pada tahun 2021.

Westpac memproyeksikan emas rata-rata di bawah US$ 1.760 per troy ons pada akhir tahun depan dan kemudian turun hingga US$ 1.633 pada akhir tahun 2022. Situasi akan berbalik hanya pada pertengahan 2023, ketika logam mulia akan mulai naik dan naik ke US$ 1.848 pada September 2024, menurut perkiraan jangka panjang - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 19 November 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Minat Masyarakat Bertansaksi Di Bursa Berjangka Meningkat



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Minat masyarakat bertransaksi di bursa berjangka selama pandemi COVID-19
meningkat, yang antara lain terlihat dari total kontrak di PT Bursa
Berjangka Jakarta (JFX) hingga pertengahan November 2020 melebihi target
8,25 juta lot, yaitu sebesar 8,252 juta lot atau 0,03 persen.
 
Harga komoditas emas yang cukup fluktuatif sepanjang tahun 2020 menjadi
pendorong ramainya transaksi kontrak berjangka emas di JFX khususnya di
masa pandemi ini," kata Direktur Utama PT JFX Stephanus Paulus Lumintang
dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
 
Dalam jumpa pers yang menerapkan protokol kesehatan itu, dia mengatakan
selain emas permintaan kopi di pasar lokal selama masa pandemi yang semakin
tinggi dan harga yang lebih baik dibanding tahun lalu menjadi pemicu
pertumbuhan transaksi kopi.
 
Sementara dengan adanya revitalisasi Kontrak Olein 10 juga penyumbang
transaksi yang cukup besar di Bursa Berjangka Jakarta.
 
Kinerja perdagangan hingga 16 November 2020, terdapat kenaikan yang
signifikan, sebesar 22,46 persen yaitu 8,25 juta lot dari 6,74 juta lot
pada 2019 dengan periode yang sama. 
 
Hingga pertengahan November 2020, volume transaksi untuk kontrak
multilateral telah mencapai 1,45 juta lot, dari target yang ditargetkan
sebesar 1,75 juta lot. 
 
Sementara itu, volume transaksi untuk kontrak bilateral, telah melampaui
target yaitu sebesar 6,80 juta lot dari 6,50 lot yang ditargetkan atau
sebesar 4,65 persen. 
 
Harga komoditas emas yang cukup fluktuatif sepanjang 2020 menjadi pendorong
ramainya transaksi kontrak berjangka emas di Bursa Berjangka Jakarta
khususnya pada masa pandemi ini. 
 
Begitupun permintaan kopi di pasar lokal yang semakin tinggi dan harga yang
membaik dibanding tahun lalu menjadi pemicu pertumbuhan transaksi kopi. 
 
Kinerja tersebut tidak lepas dari peran pialang dan pedagang dan dukungan
kebijakan dari Bappebti serta para pelaku pasar yang semakin dewasa dalam
kontrak yang merupakan andil yang besar yang tidak dapat meningkatkan
volume transaksi pada 2020. 
 
pencapaian volume transaksi di JFX kali ini tentu merupakan hal yang
positif bagi industri perdagangan berjangka komoditas di tengah pandemi
yang melanda Indonesia sejak awal tahun.
 
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi
mengatakan volume transaksi di JFX kali ini tentu merupakan hal yang
positif bagi industri perdagangan berjangka komoditas di tengah pandemiyang
melanda Indonesia sejak awal tahun.
 
 
Ini semua bukti bahwa industri perdagangan berjangka komoditas cukup tahan
terhadap kontraksi ekonomi, baik nasional maupun global. Terkait transaksi
multilateral, merupakan pekerjaan rumah bagi semua pemangku kepentingan,
untuk ke depan dapat meningkatkan volume transaksi karena khitahnya
industri perdagangan berjangka komoditas adalah transaksi multilateral,
"katanya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
 
Sumber : antaranews.com

Senin, 28 September 2020

PT Rifan - Laju Rupiah, Saham Dan Emas Dibayangi Resesi

PT RIFAN BANDUNG - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi Indonesia masuk jurang resesi pada kuartal III 2020. Sebab, pertumbuhan ekonomi kuartal III kembali minus melanjutkan kuartal sebelumnya.

Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7% sampai minus 0,6%. Ini artinya, negatif Territory kemungkinan terjadi pada kuartal 3," kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa.

Lantas, bagaimana laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah dan emas pada pekan ini?

Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG cenderung melemah sepekan ke depan. Dia memperkirakan IHSG berada di level support 4.820-4.754 dan resistance 4.978-5.187.

perkirakan IHSG berpeluang kuat di awal pekan dan cenderung melemah di tengah sampai akhir pekan. IHSG bergerak dengan level support di level 4.820 sampai 4.754 dan resistance di level 4.978 sampai 5.187 dengan kecenderung melemah dalam sepekan ke depan," kata Hans dalam risetnya.

Sejumlah sentimen mempengaruhi kinerja IHSG dalam sepekan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari luar negeri, Hans menyebut salah satunya terkait rencana stimulus fiskal untuk mengatasi dampak pandemi di Amerika Serikat (AS). Dikabarkan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS sedang mempersiapkan rencana paket stimulus virus senilai US $ 2,2 triliun.

Pejabat Federal Reserve pekan lalu Berbicara tentang pentingnya lebih banyak stimulus fiskal karena kebijakan moneter yang terbatas pada tata perekonomian. Pernyataan ini menurunkan kredibilitas Fed sendiri tetapi mendorong pemerintah dan segera meloloskan stimulus fiskal baru untuk mengatasi dampak COVID-19.

Pasar saham Indonesia telah menguat pada akhir pekan ini. Penguatan ini didukung klaim pemerintah provinsi DKI Jakarta jika penerapan PSBB total jilid dua berhasil melaporkan kasus baru COVID-19. Selain itu kabar vaksin perusahaan China yang berhasil menjadi tambahan sentimen positif. Meski begitu, Hans bilang perpanjangan PSBB akan menjadi sentimen negatif pasar saham.

PSBB jilid dua sampai Oktober menjadi sentimen negatif bagi pasar. Biarpun PSBB ketat hanya diberlakukan di Ibu kota Jakarta, tetapi Jakarta punya kontribusi besar pada perekonomian Indonesia sehingga berpeluang pada perekonomian Indonesia - PT RIFAN

Sumber : detikfinance.com

Kamis, 24 September 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Turun, Tertekan Penguatan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (23/9), menambah kerugiannya untuk hari ketiga berturut-turut. Harga emas tertekan berlanjutnya penguatan dolar AS. Investor sedang menunggu tanggapan lebih lanjut dari bank-bank sentral utama ketika ketidakpastian ekonomi terus membayang.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember divisi COMEX New York Mercantile Exchange, dengan harga 39,2 dolar AS atau 2,05 persen, ditutup pada 1.868,40 dolar AS per ons troi. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka tiga dolar AS atau 0,16 persen menjadi 1.907,60 dolar AS.

"Emas saat ini mengambil syarat dari dolar AS dan kekuatan dolar AS terus membebani emas," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Indeks dolar mencapai tertinggi delapan minggu, meredupkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Harga emas turun, meskipun saham AS melemah setelah data menunjukkan aktivitas AS turun pada bulan September.

"Ketidakpastian jangka panjang masih membayangi dan tidak ada investor yang akan kehilangan kesempatan untuk menambahkan emas ke portofolionya saat harga rendah," kata Phillip Streible, ahli strategi pasar senior untuk RJO Futures di Chicago.

"Investor menunggu dan memperluas apa yang akan dilakukan bank-bank sentral utama selanjutnya. Saat ini sebagian besar kebijakan moneter dan fiskal yang tersedia telah diterapkan."

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank Cleveland, Loretta Mester mengatakan kebijakan moneter perlu tetap akomodatif selama beberapa tahun ke depan dan lebih banyak stimulus yang diperlukan untuk mendukung perekonomian. Emas yang tidak memberikan imbal hasil sebagai respon terhadap inflasi dan pelemahan mata uang - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : republika.co.id

Senin, 21 September 2020

PT Rifan - Emas Terkoreksi, Investor Menanti Kesaksian Gubernur The Fed Di Kongres

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali terkoreksi setelah naik tinggi akhir pekan lalu. Senin pukul 07.25 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2020 di Bursa Komoditi ada di US $ 1.956,30 per ons troi, turun 0,29% dari akhir pekan lalu yang ada di US $ 1.962,10 per ons troi .

Koreksi harga emas dipicu oleh aksi investor yang menanti komentar Gubernur The Fed serta pandangan dari industri pertambangan pada rencana pekan ini.

Powell akan bersaksi di hadapan komite Kongres selama tiga hari berturut-turut pada selasa, Rabu dan Kamis untuk membahas tanggapan terhadap pandemi virus corona.

Kemungkinan Powell akan menghadapi pertanyaan seputar kondisi ekonomi ekonomi dan stimulus fiskal yang lebih luas. 

Sementara itu, suku bunga menjadi topik pembicaraan yang terdepan dalam pertemuan pemangku kepentingan di tahun lalu - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id 

Kamis, 17 September 2020

Rifan Financindo - Bloomberg Intelligence Ramal Emas Ke US$ 4.000

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Rabu, jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) Kamis dini hari, pada pukul 17:12 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.965,96/troy ons di pasar spot.

Bos The Fed, Jerome Powell, pada Kamis malam mengubah pendekatannya terhadap target inflasi. Sebelumnya The Fed menetapkan target inflasi sebesar 2%, ketika sudah mendekatinya maka bank sentral paling powerful di dunia ini akan menormalisasi suku bunganya, alias mulai menaikkan suku bunga.

Kini The Fed menerapkan "target inflasi rata-rata" yang artinya The Fed akan membiarkan inflasi naik lebih tinggi di atas 2% "secara moderat" dalam "beberapa waktu", selama rata-ratanya masih 2%.

Dengan "target inflasi rata-rata" Powell mengatakan suku bunga rendah bisa ditahan lebih lama lagi.

Suku bunga rendah yang ditahan dalam waktu yang lama tentunya berdampak negatif bagi dolar AS, dan dapat mendorong kenaikan harga emas dunia.
Sejak mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, US$ 2.072,49/troy ons 7 Agustus lalu, emas berbalik merosot, dan tidak pernah lagi kembali ke atas level US$ 2.000/troy ons. Emas juga bergerak dengan volatilitas tinggi, artinya naik-turun secara signifikan dalam waktu singkat, beberapa pekan terakhir.

Namun beberapa pekan terakhir volatilitas emas cenderung merendah dan harganya menurun, tetapi masih mampu bertahan di atas US$ 1.900/troy ons, meski belum sanggup lagi mencapai US$ 2.000/troy ons, namun Bloomberg Intelligence memprediksi emas masih akan terus menguat bahkan tidak menutup kemungkinan mencapai US$ 4.000/troy ons di tahun 2023. 

Pergerakan harga emas juga diprediksi akan lebih unggul dari perak yang belakangan ini juga mencuri perhatian pelaku pasar.

"Kondisi saat ini, dimana bank sentral terus menerapkan kebijakan moneter longgar menjadi fondasi yang solid bagi emas, tetapi kurang berdampak untuk perak dan tembaga. Logam untuk industri lebih terkait dengan stimulus fiskal dan bangkitnya perekonomian ekonomi global," kata Mike McGlone ahli strategi senior komoditas di Bloomberg Intelligence, sebagaimana dilansir Kitco.

McGlone mengatakan rally harga emas baru saja dimulai, artinya kenaikan harga emas masih akan terus berlanjut.

"Emas mencapai dasar (bottom) di US$ 700 pada tahun 2008, dan mencapai puncak US$ 1.900 pada tahun 2019. Dengan kecepatan yang sama 2,7 kali dari level terendah di dekat US$ 1.470 tahun ini menunjukkan emas menuju US$ 4.000/troy ons di tahun 2023," katanya.

Meski McGlone memberikan outlook optimistis terhadap emas, tetapi ia juga memperingatkan level US$ 2.000/troy ons terbukti menjadi resisten yang kuat. Sehingga akan memerlukan waktu agak lama untuk menembus level tersebut - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 11 September 2020

Rifan Financindo Berjangka - Mau Trading di Akhir Pekan? Simak Dulu 7 Kabar Pasar Hari Ini

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis kemarin terpaksa terkapar di zona merah setelah ambles 5,01% ke level 4.891,46 setelah sebelumnya perdagangan sempat dihentikan oleh bursa karena anjlok lebih dari 5%.

Rencana pemberlakuan kembali PSBB (pembatasan sosial berskala besar) secara total oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi sentimen negatif bagi pasar kendati PSBB bertujuan guna menekan tingkat positif Covid-19 di DKI yang melonjak.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 668 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 10,2 triliun.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengumumkan 'rem darurat' kembali ditarik. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota kembali diketatkan, tidak ada lagi PSBB Transisi. Mulai 14 September, warga Jakarta kembali disarankan untuk #dirumahaja.

"Kita akan menarik 'rem darurat' yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB Transisi, tetapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu," tegas Anies.

Upaya ini terpaksa ditempuh mengingat kasus corona di Jakarta boleh dikata sangat mengkhawatirkan. Per 8 Agustus, jumlah pasien positif corona mencapai 48.393 orang. Bertambah 1.014 orang (2,14%) dibandingkan sehari sebelumnya.

Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan kemarin untuk mempertimbangkan 'trading' Jumat ini (11/9/2020).


1. Saham Anjlok, Pemilik SCTV Buyback Lagi Saham Rp 500 M

Emiten media Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), merencanakan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal itu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis ini (10/9/2020), manajemen SCMA menyatakan akan membeli kembali saham dengan jumlah biaya pembelian sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar atau paling banyak 20% dari modal disetor dalam perseroan, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.

2. Setor Rp 221 M, Indika Caplok 25% Saham Tambang Emas Sulsel

Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) yakni PT Indika Mineral Investindo (IMI), masuk ke proyek tambang emas Awak Mas di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan melakukan penyertaan saham 25% senilai US$ 15 juta atau setara dengan Rp 221 miliar (asumsi kurs Rp 14.700/US$) di PT Masmindo Dwi Area (Masmindo).

Masmindo adalah anak usaha Nusantara Resources Ltd (NUS), perusahaan tercatat di Bursa Australia yang juga menjadi mitra Indika yang mengelola tambang tersebut.

Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono perusahaan sudah melakukan penandatanganan perjanjian penyertaan saham dengan pihak-pihak terkait yakni Indika Mineral Investindo (IMI) selaku anak usaha, Nusantara Resources, dan Masmindo, pada 25 Februari 2020.

3. Kejar Cuan, Cathay Life Fokus Membidik Investasi Obligasi

Perusahaan asuransi asal Taiwan, Cathay Life Insurance Co. mengungkapkan bahwa perseroan kini mulai berhati-hati dalam berinvestasi meskipun kas perusahaan masih meningkat pada kuartal II-2020 dibandingkan dengan kuartal I-2020.

Kehati-hatian itu akan diimplementasikan dengan memilih obligasi atau instrumen pendapatan tetap (fixed income) dengan ratinglebih tinggi untuk menghindari volatilitas di tengah pandemi Covid-19.

Kas perseroan pada Juni naik sebesar NT$ 108 miliar atau US$ 3,66 miliar (sekitar Rp 54 triliun, kurs Rp 504/new dolar Taiwan) di Juni lalu dari NT$ 152 miliar pada kuartal I-2020 menjadi NT$ 260 miliar atau Rp 131 triliun per akhir Juni lalu. Jumlah kas itu sebesar 3,9% dari total portofolio investasi Cathay Life, naik dari 2,4% pada kuartal pertama.

4. Butuh Rp 24 T Selamatkan Jiwasraya, Dari Mana Sumber Dananya?

Holding BUMN Penjaminan dan Perasuransian, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Bahana (BPUI) mengungkapkan total dana yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan likuiditas PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mencapai Rp 24,2 triliun.

Besaran dana itu adalah bagian dari skema yang ditetapkan dalam penyelesaian kondisi keuangan Jiwasraya.

Bahana yang kini memakai brandIndonesia Financial Group (IFG) sudah mengungkapkan bahwa perseroan akan mendirikan anak usaha baru dengan nama IFG Life guna menyelamatkan Jiwasraya. Perusahaan baru ini akan menampung portofolio Jiwasraya yang sudah direstrukturisasi.

5. Apakah Ini Dua Calon Kuat yang Bakal Jadi Dirut Bank Mandiri?

Lima bankir dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pekan lalu ditempatkan di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Termasuk di dalamnya adalah Direktur Utamanya yakni Royke Tumilaar yang didapuk menjadi direktur utama BNI.

Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI pada Rabu ini (2/9/2020).

Salah satu calon yang paling kuat untuk menjadi direktur utama Bank Mandiri adalah Wakil Direktur Utamanya saat ini, yakni Hery Gunardi. Dia merupakan salah satu anggota tim merger pendirian Bank Mandiri pada 1998-1999 yang sebelumnya memulai karir di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).

Satu kandidat lainnya yang juga disebut-sebut bakal mengisi posisi ini adalah salah satu alumni Bank Mandiri yang sudah malang melintang mengisi posisi direksi di BUMN lainnya, yakni Pahala Nugraha Mansury.

6. Jakarta PSBB Total, Begini Jeritan Perusahaan Properti

Sektor properti menjadi salah satu yang terkena dampak cukup signifikan pandemi Covid-19. Terlebih lagi, mulai Senin pekan depan, DKI Jakarta akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara total.

Sekretaris Perusahaan Intiland, Theresia Rustandi, kepada CNBC Indonesia menyampaikan, pada dasarnya pengusaha mendukung rencana pemerintah dalam mengendalikan pandemi.

Namun, harus diakui, kondisi pasar properti masih cukup berat di tahun ini. Ditambah lagi dengan kebijakan pembatasan sosial, diperkirakan bakal menyebabkan penurunan penjualan.

7. Jelang Pergantian Direksi, Begini Kinerja BNI di Juli 2020

Jelang pergantian direksi, kinerja PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ternyata tumbuh di atas rata-rata industri. Bahkan BNI memiliki modal yang kuat untuk menggenjot penyaluran kredit.

Bila melihat pada laporan keuangan bulanan, hingga Juli 2020 BNI terus meningkatkan penyaluran kredit demi mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Penyaluran kredit BNI bank only telah menembus Rp 546,47 triliun pada akhir Juli 2020, meningkat 5,1% dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Realisasi sampai Juli tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi perusahaan yang mematok pertumbuhan 2-4% karena pelambatan ekonomi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com