Rabu, 11 Maret 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Sempat Naik Tinggi, Harga Emas Kini Mulai Merosot



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas merosot lebih dari 1,5 persen, menjauh dari level 1.700 dolar AS yang disentuh pada sesi sebelumnya, karena ekspektasi langkah kebijakan global untuk mengurangi dampak ekonomi dari virus korona meredakan kekhawatiran investor dan mengangkat pasar saham.
 
Harga emas di pasar spot merosot 1,6 persen menjadi 1.653,33 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,9 persen menjadi 1.660,30 dolar AS per ounce, dengan volatilitas yang kita miliki di pasar ekuitas Wall Street dalam beberapa hari terakhir, kita melihat sejumlah orang mengurangi emas sedikit," kata Michael Matousek, Kepala Trader US Global Investors.
 
Ketika kita mencoba untuk mempertahankan alokasi yang tepat di seluruh investasi, kita perlu menjual sedikit emas dan membeli sedikit (saham) S&P 500 dan itulah yang kita lihat sekarang. Orang-orang menyeimbangkan kembali portofolionya.

Emas melesat sebanyaknya 1,7 persen pada Senin lalu, ke level tertinggi sejak Desember 2012, yakni 1.702,56 dolar AS per ounce, setelah kejatuhan pasar ekuitas global dan harga minyak mentah, minyak dan pasar ekuitas global pulih kembali, ketika tanda-tanda pelonggaran kebijakan terkoordinasi untuk mencegah resesi global sedikit menenangkan para pedagang.

Presiden Donald Trump berjanji untuk mengambil langkah "besar" untuk meningkatkan ekonomi, dan Jepang meluncurkan paket langkah kedua senilai 4 miliar dolar AS guna mengatasi dampak dari wabah virus korona - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Selasa, 10 Maret 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Antam Susut Jadi Rp 842 Ribu Per Gram


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masih betah bertengger di posisi Rp 800 ribuan, harga emas Antam, turun Rp 9.000 per gram menjadi Rp 842 ribu per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam di angka Rp 851 ribu per gram.

Harga buyback emas Antam juga turun Rp 9.000 menjadi Rp 767 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 767 ribu per gram, saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram

Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 8.610.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 16.670.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6.com

Senin, 09 Maret 2020

PT Rifan - Harga Emas Naik 4,4 dolar, Ditopang Kejatuhan Ekuitas Dan Dolar AS


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka di Bursa Comex naik tipis pada akhir perdagangan, karena logam kuning didorong oleh penurunan ekuitas AS dan melemahnya dolar AS di tengah kekhawatiran akan dampak Virus Corona terhadap ekonomi dunia.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April menambahkan 4,4 dolar AS atau 0,26 persen, menjadi menetap di 1.672,4 dolar AS per ounce. Harga emas berjangka melonjak 25 dolar AS atau 1,52 persen menjadi 1,668 dolar AS per ounce sehari sebelumnya.

Harga emas melonjak 1,2 persen ke level tertinggi sejak Januari 2013 di 1,689.65 dolar AS di awal sesi, tetapi kemudian menyerahkan sebagian besar keuntungannya, sehingga berakhir naik tipis.
 
Kami melihat banyak volatilitas di pasar ekuitas, kerugian dan ketidakpastian yang cukup besar membawa S&P di bawah 3.000. Kami memperkirakan kemungkinan besar likuidasi emas digunakan untuk menutupi (peringatan bagi nasabah untuk segera menambah margin guna melanjutkan transaksi)," kata Kepala Komoditas Strategi TD Securities, Bart Melek, seperti dikutip Reuters.

Ini sangat mengingatkan pada apa yang terjadi dalam koreksi selama krisis keuangan, saham AS jatuh dan Dow Jones Industrials Average merosot hampir dua persen, sementara obligasi pemerintah menguat karena para pedagang khawatir tentang perlambatan ekonomi yang berkepanjangan. Harga minyak juga jatuh lebih dari delapan persen ke level terendah sejak pertengahan 2017.

Logam mulia ini juga didukung oleh yang lebih lemah. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,81 persen menjadi 96,04 pada pukul 19.10 GMT.
Selama Virus Corona menjadi masalah utama di pasar global, emas diperkirakan akan terus naik. Meskipun fluktuatif emas masih berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar sejak Februari 2016.

Hampir 60 kasus Virus Corona baru dikonfirmasi di Amerika Serikat. Secara global, kasus virus telah melampaui 100.000 dan lebih dari 3.300 kematian telah dilaporkan.
Dana Moneter Internasional mengatakan wabah akan menahan kenaikan global 2020 ke laju paling lambat sejak krisis keuangan 2008-2009.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 13 sen atau 0,75 persen, menjadi ditutup pada 17,263 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 30,7 dolar AS atau 3,55 persen, menjadi 896,4 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Jumat, 06 Maret 2020

Rifan Financindo Berjangka - Kian Tak Berdaya, Rupiah Kini Terlemah di Asia


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Bahkan rupiah menjadi mata uang terlemah di Asia, hari ini US$ 1 dihargai Rp 14.260 di perdagangan pasar spot. Rupiah melemah 0,71% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya.

Kala pembukaan pasar, rupiah sudah melemah tetapi 'hanya' 0,14%, Selepas itu, depresiasi rupiah semakin dalam dan dolar AS berhasil menguat ke atas Rp 14.200, sebenarnya mata uang utama Asia lainnya juga bernasib sama, tidak berdaya di hadapan dolar AS. Hanya yen Jepang, rupee India, dan peso Filipina yang masih bisa menguat.

Namun depresiasi 0,71% membuat rupiah menjadi mata uang terlemah di Asia. Sayang sekali, kemungkinan besar tidak ada happy weekend buat mata uang Ibu Pertiwi, berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada hari ini.

Dari faktor eksternal, investor memang sedang mencemaskan perkembangan penyebaran virus corona yang semakin luas. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 98.041. Korban meninggal bertambah menjadi 3.349.

Tidak hanya di China yang merupakan lokasi awal penyebaran virus, dunia mencemaskan situasi di negara-negara lain. Di Korea Selatan, kasus corona sudah mencapai 6.088 dan yang tutup usia adalah 35 orang, sedangkan di Italia, jumlah kasus adalah 3.858 dengan korban jiwa sebanyak 148 orang. Lalu di Iran, jumlah kasus tercatat 3.513 dan korban meninggal adalah 107 orang

Virus corona membuat aktivitas masyarakat menjadi terhambat. Pabrik-pabrik berhenti produksi karena karyawan dipulangkan, pariwisata sepi karena pelancong tidak berani plesiran, ekspor-impor lesu karena aktivitas di pelabuhan berkurang. Dunia dihadapkan kepada risiko perlambatan ekonomi yang begitu tinggi.

Dalam situasi seperti ini, investor pun mencari aman dengan memburu aset-aset safe haven. Instrumen yang menjadi pilihan pasar adalah obligasi pemerintah AS, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun ke 0,8371%. Ini adalah titik terendah sepanjang sejarah. Penurunan yield menandakan harga obligasi sedang naik karena tingginya permintaan

Minimnya arus modal yang mengalir ke pasar keuangan Asia membuat mayoritas mata uang Asia melemah. Rupiah tidak terkecuali, sementara dari dalam negeri, investor menantikan rilis data cadangan devisa periode Februari. Konsensus pasar yang dihimpun Trading Economics memperkirakan cadangan devisa Februari sebesar US$ 131,2 miliar. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US% 131,7 miliar.

Penurunan cadangan devisa bisa memunculkan persepsi bahwa 'amunisi' Bank Indonesia (BI) untuk stabilisasi rupiah berkurang. Pandangan seperti ini akan membuat rupiah rentan terdepresiasi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA


Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 05 Maret 2020

Rifan Financindo - Bursa Asia Menguat, Wall Street Kembali Naik, Risiko Virus Masih Berlanjut




RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa dikawasan Asia kembali menguat Kamis pagi setelah Wall Street melanjutkan tren kenaikan didorong stimulus bank sentral yang berupaya memperbaiki prospek ekonomi global.

Wall Street tampaknya memberikan dukungan kepada mantan Wakil Presiden Biden dalam kampanye nominasi Partai Demokrat. Biden dianggap tidak berencana menaikkan pajak dan memberlakukan peraturan baru dibandingkan saingannya Bernie Sanders

Dewan Perwakilan AS juga menyetujui anggaran dana $8.3 miliar untuk memerangi penyebaran virus, dan mengirimkan rancangan undang-undang darurat itu ke Senat, sementara Dow (Dow Jones Industrial Average) melonjak 4.53%, sedangkan S&P 500 (SPX) naik 4.22% dan Nasdaq (IXIC) 3.85%.

Melihat perkembangan Wall Street, Bursa di kawasan Asia juga mengikuti, namun sedikit lebih hati-hati. Indeks MSCI dari bursa kawasan Asia Pasifik di luar Jepang (MIAPJ0000PUS) naik 0,2%, nikkei 225 Jepang (N225) naik 0,8% dan saham Australia melambung 1,6%. E-Mini futures untuk S&P 500 (ESc1) turun 0,4%.

Namun bukan berarti berita covid-19 semakin cerah, dengan meningkatnya kematian di seluruh dunia, Italia menutup semua sekolah dan maskapai penerbangannya mengurangi jadwal keberangkatan.
Ada sedikit keraguan bahwa wabah covid-19 akan memperlambat pertumbuhan global pada kuartal ini, dan kami berharap itu benar-benar menghasilkan kontraksi non-resesi langka dalam PDB," kata ekonom JPMorgan (NYSE: JPM) Joseph Lupton.

Dia mencatat semua aktivitas industri PMI bank untuk Februari merosot 6,1 poin, penurunan satu bulan terbesar dalam catatan, dan di 46,1 berada di level terendah sejak Mei 2009, Federal Reserve dan Bank of Canada telah merespons dengan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin, dan pasar di zona euro memprediksikan peluang 90% bahwa ECB juga akan memangkas suku bunga simpanannya, yang saat ini minus 0,50%, sebesar 10 basis poin minggu depan.

Namun, ketika para pembuat kebijakan bergulat dengan strategi terbaik untuk menghindari resesi global, beberapa bank sentral utama kurang tertarik untuk mengikutinya, pada akhirnya, kebijakan moneter bukanlah obat untuk penyakit ini dan dampaknya mungkin akan menjadi lebih buruk sebelum membaik - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 04 Maret 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Ada Corona, Pengusaha Putar Otak Agar Mall Tidak Sepi




PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa mengungkapkan terjadi penurunan pengunjung pusat perbelanjaan. Itu didorong oleh adanya warga Indonesia yang dinyatakan positif terkena virus corona COVID-19.

Dapat diketahui, Presiden Jokowi pada Senin kemarin mengonfirmasi dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona. Dua orang ini berinteraksi dengan WN Jepang yang sempat masuk ke wilayah Indonesia.

Dia menjelaskan penurunan pengunjung di pusat perbelanjaan diperkirakan mencapai 10%, namun sejauh ini dampak corona belum berimbas ke penjualan. Tentunya pemilik mal perlu berperan aktif untuk menyikapi penurunan jumlah pengunjung ini.

Tarif sewa toko pun dirasa perlu ada pengurangan imbas penurunan pengunjung, Handaka Santosa yang juga menjabat sebagai Penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Handaka Santosa menilai penurunan biaya sewa toko perlu dipertimbangkan.

Secara business to business, menurutnya hal itu bisa dilakukan. Perlakuan terhadap peritel di tiap-tiap mal tentunya akan berbeda tergantung besarnya dampak virus corona.

Namun berapa penurunan biaya sewa yang selayaknya diberikan, dia belum bisa memperkirakan karena dampak negatif virus corona dirasakannya baru-baru ini. Oleh karenanya hal itu masih perlu dilihat hingga beberapa waktu ke depan.

Tapi pada intinya, jika peritel merugi karena penurunan penjualan tentunya pengelola pusat perbelanjaan akan ikut kena imbasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Managing Direktur PT Panen Lestari Indonesia atau SOGO Department Store itu menjelaskan, peningkatan pengawasan khususnya dilakukan terhadap karyawan di pusat perbelanjaan.

Untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung mal dari ancaman Corona, pihaknya menyediakan sanitizer untuk membersihkan tangan. Itu dilakukan untuk mencegah penularan virus.

Harapannya dengan upaya tersebut bisa meminimalisir penurunan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan imbas merebaknya virus Corona. Berkaitan dengan itu juga diperlukan inovasi untuk meningkatkan daya tarik masyarakat - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
 
Sumber : detik.com

Senin, 02 Maret 2020

PT RIfan - Bos WHO Kecam Pasar Global Yang Panik Karena Corona




PT RIFAN BANDUNG - Bos Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO), mengecam kepanikan pasar atas menyebarnya virus corona asal Wuhan, China, yang terjadi sekarang ini. Bahkan ia menilai "emosi" pasar sangat tidak masuk akal.
 
Tedros Adhanom mengatakan pasar global harus tenang dan mencoba untuk melihat kenyataan, ia juga mengungkapkan kita harus bersikap rasional. Irasional tidak membantu, kita perlu berurusan dengan fakta.

Komentar ini diutarakannya setelah pasar saham global terpukul sepanjang pekan kemarin. Bahkan kinerja indeks utama di Wall Street sangat buruk, melebihi saat krisis keuangan 2008 terjadi.
Dow Jones anjlok 3.500 poin dalam seminggu atau kehilangan 12%. Ini merupakan koreksi terbesar yang pernah ada dalam 12 tahun terakhir.

Ia pun meminta pasar mengalihkan rasa takut yang ada, bahkan ia meminta pasar bersiap menghadapi kondisi terburuk, berdasarkan fakta di lapangan, upaya membendung corona mungkin terjadi tapi peluang menyempit. jadi kita perlu persiapkan diri untuk berdampingan hadapi pandemi ini. - PT RIFAN

Sumber : detik.com