Senin, 13 Juli 2020

PT Rifan - Harga Emas Berpotensi Cetak Rekor Tertinggi, Ini Daya Tarik Investasi Emas


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas memutuskan menorehkan juara harga terbaru pada pekan ini. Hal terkait terkait sentimen terkait jumlah kasus positif Covid-19. Pakar Logam Mulia Gainesville, memberikan harga emas bertahan di atas US $ 1.800 per troy ounce, pada pekan lalu menjadi tren yang sangat bullish. "Kami belum melihat level ini dalam sembilan tahun," kata Millman.
 
Harga emas diprediksi akan bergerak lebih tinggi di US $ 1.800 pada pekan ini. "Bawa kita sekarang dalam perjalanan untuk mencapai level tertinggi sepanjang masa di sekitar US $ 1,900 per troy ounce ," katanya.
 
Semua faktor yang mendukung emas lalu semuanya masih ada. Tidak ada yang ditingkatkan atau diubah. Saya berharap emas akan lebih tinggi ke depan di 2020 kedua," tambahnya, sementara itu, ABN Senior Amro FX dan Ahli Strategi Logam Mulia, Georgette Boele menyatakan penghargaan tertinggi berada di level US $ 1.921 per troy ounce pada September 2011 dan sekarang sudah di depan mata.
 
Terhadap dolar, emas tertinggi sepanjang masa di US $ 1,921 per troy ounce, sekarang dalam jangkauan. Pelonggaran anggaran moneter yang dipercepat, suku bunga ultra-rendah, hasil riil AS yang negatif, stimulus fiskal, dan strategi semua bantuan harga emas," kata Boele .
 
Tertarik? Tetap Perlu Hati-hati
Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Assad mengatakan kenaikan harga emas memang cukup menarik. Apalagi, ucapnya seperti dilansir CNN Indonesia , bila dikaitkan dengan gelombang kedua virus corona atau covid-19 masih ada.
 
Menurutnya, investor akan memilih untuk menempatkan dana mereka di instrumen aman seperti safe haven . Dengan sentimen itu, harga emas dip dipastikan masih akan disetujui dan bahkan bisa disetujui.
 
Dengan pertarungan melawan jumlah-pengumpulan jumlah baru dan ekonomi yang tidak kunjung dikembalikan, pasar goyang, saham naik turun, dolar AS naik, rupiah dari Rp13.000 sekarang Rp14.000 lagi, investor lari ke emas dan naik naik," katanya.
 
Ia mengingatkan investor untuk tidak buru-buru memburu emas saat ini potensi untung terbilang cukup besar. Apalagi, dalam negeri, harganya jauh menembus Rp1 juta per gram, menurutnya, harga emas saat ini sudah terlalu tinggi dan kurang tepat untuk dijadikan sarana investasi. Baca lebih lanjut, lebih baik masyarakat menunggu harga emas dulu, nanti bisa naik lagi, kompilasi, memperbaiki, corona, menyelaruti, ekonomi.
 
Ia mencontohkan harga pasar saat ini yang dibanderol Rp937 ribu per gram. Sarannya, tunggu sampai harga sedikit di bawah Rp900 ribu per gram. Alasan, ini akan mempertimbangkan pada alasan lain, yaitu pertimbangan harga jual emas.
 
Teja menjelaskan saat ini dengan harga beli Rp937 ribu, harga jual emas berada di kisaran Rp835 ribu per gram. Maka, ada selisih sekitar Rp100 ribu setelah membeli emas dan kompilasi ingin menjualnya, kalau sekarang beli emas dengan harga tinggi, coba pas jual tidak bisa dengan harga yang sama. Jadi usahakan beli kompilasi harga beli lagi turun," katanya.
 
Emas Online
Di sisi lain ia menawarkan jika masyarakat ingin berinvestasi dalam emas, maka bisa memulai dari emas secara online. "Menurut saya, jika mau coba-coba lebih baik dengan emas online bisa mulai dari nominal kecil, jangan perlu beli satu gram dulu yang naik Rp1 juta. Bisa dari nominal kecil, pelan-pelan ditabung," katanya.
 
Keuntungannya, kata Teja, tidak perlu biaya tempat penyimpanan. Bila emas sudah dibutuhkan, baru diambil dan dikirim ke rumah. Bila ingin dijual bisa langsung digital tanpa harus pergi ke perusahaan jual beli emas.
 
Yang tak kalah menguntungkan, pembelian bisa di bawah satu gram. Bahkan, pembelian bisa menggunakan uang kembalian atau uang kembali dari promo yang diberikan e-commerce, ada di e-commerce yang bisa cashback misal Rp10.000, itu bisa dibelikan emas tetapi nol koma sekian gram, tapi itu bisa tidak berasa, sedikit-sedikit tapi menabung emas," katanya.
 
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho punya pendapat senada. Ia menambah fenomena harga emas saat ini lebih cocok digunakan dengan pembelian emas online - PT RIFAN

Sumber : bareska.com

Jumat, 10 Juli 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Bertambahnya Kasus Pandemi Covid-19 di AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada Jumat pagi di tengah-tengah lonjakan kasus pandemi covid-19 di Amerika Serikat sehingga memberikan sentimen untuk logam safe haven ini bertahan di level kunci $ 1.800 untuk hari ini.
 
Menurut laporan yang dilansir The Economic Times dari Reuters Jumat pagi, ada lebih dari 60.000 laporan baru covid-19 diterbitkan di seluruh Amerika Serikat pada hari Rabu dan ini merupakan jumlah yang dilaporkan yang telah dilaporkan di seluruh dunia.
 
Harga Emas Berjangka naik 0,11% di $ 1,805,80 per ons pukul 11,34 WIB dan emas spot XAU / USD naik 0,13% ke $ 1,801,24 menurut data Investing.com
 
Jumlah warga Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pada minggu lalu, tetapi masih terdaftar 32,9 juta orang yang telah memenangkannya pada minggu ketiga bulan Juni. Hal ini mendukung ekspektasi pasar tenaga kerja di Amerika Serikat akan membutuhkan waktu lama untuk memulihkan.
 
Dari tanah air sampai pukul 08.48 WIB Jumat pagi, harga emas Antam (JK: ANTM ) per gram hingga Rp3.000 dari hari Kamis menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, harga emas Antam mencapai Rp940.000 dan harga terakhir kini naik ke Rp937.000 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 09 Juli 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Turun Tipis, Stabil Di Atas Level $ 1.800


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Kamis pagi di Asia tetapi masih bertahan di atas level $ 1.800. Logam kuning ini mencapai level tertinggi sejak 2011 karena investor terus masuk ke aset safe haven, harga Emas Berjangka turun 0,02% ke $ 1,820,15 per ons sampai pukul 10,37 dan emas spot XAU / USD juga turun 0,05% di $ 1,808,66 menurut data Investing.com.
 
Bertambahnya jumlah kasus covid-19 telah terjadi di beberapa negara, termasuk Cina dan Australia , kembali member berlaku tindakan untuk mengendalikan penyebaran wabah ini, jumlah kasus global mencapai 12 juta pada 9 Juli, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
 
Meskipun jumlah peningkatan meningkat, investor dengan hati-hati mengembalikan ekonomi melalui laporan pendapatan utama dari perusahaan besar seperti Apple dan Amazon yang akan dirilis pada minggu depan.
 
Investor juga akan melanjutkan langkah lanjutan dari Federal Reserve AS bersama dengan program stimulusnya Kongres AS memberikan $ 2 triliun yang akan berakhir pada akhir Juli. Wakil Ketua Fed Richard Clarida pada hari Selasa menjanjikan lebih banyak stimulus dari bank sentral AS.
 
Dari tanah air sampai pukul 08.26 WIB Kamis pagi, harga emas Antam (JK: ANTM ) per gram naik Rp6.000 dari hari Rabu menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Harga Antam mencapai Rp934.000 dan harga terbaru kini naik ke Rp940.000 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 08 Juli 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tembus US$ 1.800, Tertinggi Sejak 2011


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia akhirnya menembus level psikologis US$ 1.800/troy ons. Ini menjadi yang tertinggi sejak 2011.

Pada Rabu pukul 15:39 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.800,01/troy ons. Naik 0,27% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2011, harga emas terus dalam tren menanjak. Dalam sepekan terakhir, harga sang logam mulia melonjak 1,63%.

Sedangkan selama sebulan ke belakang, terjadi lesatan 4,79%. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kenaikannya mencapai 28,64%, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat pasar keuangan global goyah. Ancaman resesi yang semakin nyata membuat investor bermain aman dan memilih emas sebagai 'bunker' untuk mengamankan dana - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Global Bersiap Ke US $ 1.800

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Nilai tukar dolar AS mulai melancarkan aksi balasan kepada rupiah dan sebagian besar mata uang global lainnya. Dilansir dari RTI, pada Rabu 8 Juli 2020, US $ 1 sudah dibanderol dengan harga di atas Rp14.410.
 
Sampai dengan pukul 10.41 WIB, dolar AS memang masih terkoreksi atas rupiah. Namun, koreksi ini sangat berbalik menjadi apresiasi karena hanya tersisa 0,08% ke level Rp14.408. Beberapa saat sebelumnya, rupiah bahkan terpojok hingga ke level Rp14.419 per dolar AS
 
) dan BCA (JK: BBCA ) Laku Keras, IHSG Nyaris Lampaui Batas Level 5.100! Baca Juga: BRI (JK: BBRI ) dan BCA (JK: BBCA ) Laku Keras, IHSG Nyaris Lampaui Batas Level 5.100!
Asal tahu saja, dolar AS yang tadi pagi tertekan, jelang siang ini mulai berotot. Alhasil, mata uang Paman Sam itu perkasa atas dolar Australia , dolar Selandia Baru, franc, yuan, dolar Hong Kong , yen, dan baht
 
Sementara itu, pergerakan emas global di pasar spot juga tengah menjadi sorotan. Sama dengan ekspansifnya dengan dolar AS, harga emas global hari ini membantah tingkat terbaiknya di atas US $ 1.800 per ons. Masih dilansir dari RTI, beberapa saat yang lalu, emas global berlari kencang hingga tingkat tertinggi di angka US $ 1,796,55 per ounce. Emas diterima menguat 0,83% dalam sepekan atau setara dengan 18,00% - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  investing.com

Selasa, 07 Juli 2020

PT Rifan Financindo - Tembus US$ 1.780, Emas Tinggal Tunggu Waktu Ke US$ 1.800


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Langkah harga emas untuk mencetak ke rekor tertinggi barunya kian mulus. Harga emas semalam ditutup di atas US$ 1.780 per troy ons.  Pada pagi hari Selasa, harga logam mulia emas di pasar spot menguat tipis 0,02%. Namun semalam harga emas naik 0,49%. Pada 08.50 WIB harga emas ditransaksikan di US$ 1.784,11/troy ons.

Penguatan harga emas dipicu oleh kekhawatiran yang masih dirasakan oleh investor dan pelaku pasar seputar perkembangan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). 

Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah penderita Covid-19 secara global sudah tembus lebih dari 11,5 juta orang. Lebih dari 537 ribu orang terenggut jiwanya, India kini sudah menyalip Russia menjadi negara dengan jumlah kasus ketiga terbanyak di dunia. Di Amerika Serikat (AS), ada 15 negara bagian yang melaporkan rekor tambahan jumlah kasus baru infeksi Covid-19.

Hal ini membuat pelaku pasar kembali khawatir mengingat bar dan restoran harus kembali tutup meski sektor jasa AS di bulan Juni mengalami ekspansi kembali ke level sebelum pandemi, Sementara itu di Jepang, data Kementerian Dalam Negeri & Komunikasinya menunjukkan konsumsi masyarakat Negeri Sakura masih mengalami kontraksi.
Bahkan konsumsi masyarakat Jepang di bulan Mei mengalami kontraksi hingga 16,2% (yoy). Kontraksi di bulan Mei menandai penurunan selama 4 bulan berturut-turut di tahun ini, investor menjadi ragu akan pemulihan tetap berjalan resilien mengingat kita mengalami kemunduran.. dan kita mungkin akan mengalami periode pemulihan yang lebih lama, dan hal tersebut mendukung harga emas" kata Edward Moya, senior market analyst di broker OANDA. 

Risiko terbesar saat ini adalah, jika data terus menunjukkan hasil yang baik kemungkinan akan mengurangi tambahan stimulus" tambah Moya seperti dikabarkan Reuters, namun dengan rendahnya suku bunga acuan, aksi pembelian aset-aset keuangan hingga pemberian pinjaman langsung ke sektor riil oleh bank sentral global dan stimulus fiskal pemerintah pusat dinilai dapat memicu inflasi yang tinggi di masa depan. 

Dengan tembusnya harga emas di atas US$ 1.780 per troy ons, maka langkah bullion untuk tembus ke level US$ 1.800 akan menjadi lebih mudah - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Senin, 06 Juli 2020

PT Rifan - Menurut Analis, Emas ETF Akan Jadi Penentu Kenaikan Harga Emas Di Tahun Ini

PT RIFAN BANDUNG - Kinerja emas sepanjang 2020 akan ditentukan oleh aliran dana masuk ke emas ETF dan permintaan emas ritel di Cina dan India. Goldman Sachs Group Inc memperkirakan permintaan pada emas ETF karena rasa takut di negara-negara maju telah meminta persetujuan sekitar 18% terhadap kenaikan harga emas tahun ini.
 
Pandemi Covid-19 menyebabkan anjloknya permintaan emas fisik dari pembeli ritel tradisional di Tiongkok dan India. Kendati demikian, arus dana masuk dari investor barat melalui emas ETF mampu membuat harga si kuning memecahkan pendaftaran seperti.

Emas ETF yang sebagian besar terjadi di Amerika Utara dan Eropa telah mencapai peringkat tertinggi sejak 2009 lalu, sementara itu, permintaan ritel akan emas batangan dunia terbesar yaitu Cina dan India anjlok setelah Corona dibatalkan impor emas.
 
Meskipun pelonggaran kuncian telah dilakukan di dua negara ini, penjualan emas masih meningkat.
Perolehan ini menggarisbawahi tarik ulur global untuk investor barat yang mencari tempat yang aman dan pusat permintaan tradisional untuk emas di Asia, hal ini akan menjadi penentu pergerakan emas tahun ini.

Kami berharap investor AS dan Eropa tetap tertarik pada emas yang dibebaskan dari permintaan Asia. Jika pola pembelian juga naik untuk Cina dan India pada saat yang sama dengan apa yang Anda lihat di pasar ETF, maka harga akan naik lebih jauh lagi kata Darwei Kung , kepala manajer perdagangan dan portofolio di DWS Investment Management Americas Inc - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id