PT RIFAN BANDUNG - Kinerja emas sepanjang 2020 akan ditentukan oleh aliran dana masuk ke emas ETF dan permintaan emas ritel di Cina dan India.
Goldman Sachs Group Inc memperkirakan permintaan pada emas ETF karena
rasa takut di negara-negara maju telah meminta persetujuan sekitar 18%
terhadap kenaikan harga emas tahun ini.
Pandemi Covid-19 menyebabkan anjloknya permintaan emas fisik dari pembeli ritel tradisional di Tiongkok dan India.
Kendati demikian, arus dana masuk dari investor barat melalui emas ETF
mampu membuat harga si kuning memecahkan pendaftaran seperti.
Emas ETF yang sebagian besar terjadi di Amerika Utara dan Eropa telah mencapai peringkat tertinggi sejak 2009 lalu, sementara itu, permintaan ritel akan emas batangan dunia terbesar yaitu
Cina dan India anjlok setelah Corona dibatalkan impor emas.
Meskipun pelonggaran kuncian telah dilakukan di dua negara ini, penjualan emas masih meningkat.
Perolehan ini menggarisbawahi tarik ulur global untuk investor barat
yang mencari tempat yang aman dan pusat permintaan tradisional untuk
emas di Asia, hal ini akan menjadi penentu pergerakan emas tahun ini.
Kami berharap investor AS dan Eropa tetap tertarik pada emas yang
dibebaskan dari permintaan Asia. Jika pola pembelian juga naik untuk
Cina dan India pada saat yang sama dengan apa yang Anda lihat di pasar
ETF, maka harga akan naik lebih jauh lagi kata Darwei Kung , kepala
manajer perdagangan dan portofolio di DWS Investment Management Americas
Inc - PT RIFAN
Sumber : kontan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar