Jumat, 09 Desember 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Bergerak Di Bawah $1.800, Potensi Resesi Dorong Permintaan Safe Haven

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas masih di bawah level kunci pada hari Kamis, tetapi bernasib agak lebih baik daripada pasar logam yang lebih luas akibat meningkatnya kekhawatiran resesi global mendorong beberapa pembelian safe haven ke dalam logam kuning.

Harga emas naik pada hari Rabu di tengah bertambahnya jumlah peringatan bahwa kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi akan menyebabkan resesi AS pada tahun 2023. Inversi kurva imbal hasil AS juga dianggap oleh beberapa pelaku pasar sebagai indikator resesi yang akan datang.

Tetapi meski emas mayoritas telah kehilangan status safe haven-nya tahun ini, spekulasi bahwa dolar telah mencapai puncaknya tahun ini membebani greenback dengan mendorong arus modal baru ini ke logam kuning.

Emas spot turun 0,13% di $1.783,84/oz, dan emas berjangka turun 0,13% di $1.795,65/oz pukul 10.56 WIB. Kedua instrumen tersebut masing-masing naik hampir 1% pada hari Rabu, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas resesi AS.

Fokus minggu ini yakni data inflasi produsen AS untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mengukur jalur tekanan harga di negara tersebut.

Saat inflasi menurun pada bulan Oktober, tapi ini masih tetap jauh di atas kisaran target Federal Reserve. Tanda-tanda kekuatan dalam belanja konsumen dan pasar tenaga kerja juga meningkatkan kekhawatiran atas inflasi yang tetap lebih ketat dari yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.

Skenario seperti itu kemungkinan akan mengundang langkah yang lebih agresif oleh Fed. Kendati bank sentral ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan margin yang lebih kecil minggu depan, bank sentral telah mengingatkan bahwa suku bunga AS dapat mencapai puncaknya pada tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan dalam menghadapi inflasi tinggi.

Kenaikan suku bunga AS sangat membebani harga emas tahun ini, dan prospek hawkish dari Fed kemungkinan akan semakin menekan logam kuning.

Di antara logam industri, harga tembaga flat pada hari Kamis setelah dua hari berturut-turut naik, dalam optimisme atas pembukaan kembali ekonomi di China.

Harga tembaga stabil di sekitar $3,8448 setelah naik hampir 1% dalam dua sesi terakhir. Sementara, nikel naik 5,28% hingga dini hari, timah naik 1,51% di ICE London pada penutupan Selasa, dan tembaga turun 0,02% pukul 11.44 WIB.

China mengumumkan pelonggaran lanjutan dari pembatasan anti-COVID minggu ini, mendorong harapan pemulihan ekonomi akhirnya datang bagi negara importir tembaga terbesar di dunia.

Tetapi negara ini masih kesulitan menghadapi peningkatan kasus infeksi harian yang mencapai rekor tertinggi. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia juga berpotensi menggerus permintaan tembaga dalam waktu dekat, sehingga menjaga harga tetap lemah.

Selain itu karet turun 0,15% di Singapura, batubara Newcastle ICE London mencapai 405,00 hingga Rabu, kakao AS naik 0,68% pada dini hari. Lanjut, kopi robusta di London berada di 1.921,00 dan gas alam naik 1,15% pukul 11.47 WIB.

Dari mata uang, USD/JPY naik 0,36%, GBP/JPY naik 0,25%, GBPUSD turun 0,11%, EURUSD turun 0,03%, dan AUD/USD turun 0,13%. Di Indonesia, IHSG melemah 0,97% pada penutupan sesi I dan rupiah sedikit naik 0,03% di 15.630,0 per dolar AS.

Kripto bitcoin turun 1,31% pukul 11.49 WIB BTC/USD dan ethereum turun 2,7% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD turun 3,84% - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar