PT RIFAN BANDUNG - Harga emas melonjak mendekati level tertinggi sembilan bulan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB)
Melonjaknya harga emas memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga
berturut-turut yang didorong ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih
lambat oleh Federal Reserve.
Data indeks harga konsumen Desember yang dirilis Kamis mengkonfirmasi bahwa inflasi AS berada di jalur menurun.
Namun, masih jauh untuk mencapai target inflasi Federal Reserve 2,0
persen.
Pasar memperkirakan bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga
acuan, tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat, kemungkinan sebesar 25
basis poin dalam pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada 1
Februari.
Emas telah menguat selama tiga bulan terakhir karena inflasi yang surut
mendorong imbal hasil obligasi pemerintah.
Di sisi lain, emas terdongkrak nilai USD lebih rendah di tengah
ekspektasi bahwa Federal Reserve akan jauh lebih tidak agresif dengan
kenaikan suku bunga tahun ini dibandingkan 2022.
"Harga emas naik karena Wall Street makin yakin bahwa Fed hampir selesai
menaikkan suku bunga," kata analis di platform perdagangan daring OANDA
Ed Moya.
Moya mengatakan jika emas dapat ditutup dengan nyaman di atas level
USD 1.900 hal tu bisa menjadi sinyal yang sangat bullish untuk sisa
bulan ini.
"Resistensi kuat di wilayah USD 1.950 untuk logam kuning," ungkapnya.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (13/1/2023) bahwa indeks
harga impor AS naik 0,4 persen pada Desember setelah turun sebesar 0,7
persen yang direvisi pada November, mengejutkan para ekonom yang
memperkirakan penurunan 0,8 persen.
Indeks sentimen
konsumen Universitas Michigan yang dirilis Jumat
(13/1/2023) naik menjadi 64,6 dalam survei awal Januari, pembacaan
tertinggi sejak Januari 2022 dan naik 8,2 persen dari pembacaan Desember
59,7.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New
York Exchange, melonjak USD 22,90 atau 1,21 persen menjadi ditutup pada
USD 1.921,70 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai puncak sesi di
USD 1.925,30 dan terendah USD 1.895,10.
Emas berjangka ditutup di atas USD 1.900 pada Jumat (13/1) untuk pertama
kalinya sejak akhir April.
Total kenaikan pekan ini sebesar 2,8 persen lebih tinggi dibandingkan
minggu lalu.
Emas berjangka terangkat USD 19,90 atau 1,06 persen menjadi USD 1.898,80
pada Kamis (12/1), setelah terkerek USD 2,40 atau 0,13 persen menjadi
USD 1.878,90 - PT RIFAN
Sumber : jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar