PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi
WIB) dan berbalik menguat dari kerugian selama tiga hari beruntun.
Kenaikan emas terjadi karena investor memburu harga murah setelah
laporan pekerjaan bulanan AS yang lebih kuat dari perkirakan untuk
Januari.
Dikutip dari Antara, investor pun melakukan aksi ambil untung akhir pada
pekan lalu.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex
New York Exchange, terkerek USD 2,90 atau 0,15 persen menjadi ditutup
pada USD 1.879,50 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level
tertinggi sesi USD 1.894,00 dan terendah USD 1.873,20.
Harga emas berjangka menetap di level terendah dalam lebih dari tiga
minggu dan jatuh 2,7 persen minggu lalu mencatatkan minggu terburuknya
dalam tujuh bulan. Setelah meluncur hampir 5,0 persen dari level
tertingginya minggu lalu, emas rebound dalam sebuah koreksi harga.
Emas berjangka anjlok USD 54,20 atau 2,81 persen menjadi USD 1.876,60
pada Jumat (3/2), setelah tergelincir USD 12 atau 0,62 persen menjadi
USD 1.930,80
Namun, kenaikan indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah
AS membatasi kenaikan emas.
Pasar sekarang menunggu lebih banyak isyarat ekonomi dari diskusi dengan
Ketua The Fed Jerome Powell di Economic Club of Washington D.C. pada
Selasa waktu setempat. Setiap komentar tentang data tenaga kerja
baru-baru ini dan jalur inflasi akan diawasi dengan ketat.
Para pelaku pasar juga menunggu Presiden AS Joe Biden yang akan menyampaikan pidato kenegaraannya pada Selasa malam - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar