Selasa, 01 September 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Diprediksi Volatil, Ini Alasan Agar Investor Tidak Perlu Panik

 


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas di pasar global, diramal akan bergerak volatilitas tinggi atau dalam artian, akan naik tinggi atau turun ketajaman setiap harinya. Meski begitu, emas atau logam mulia tetap memiliki daya tarik sebagai salah satu instrumen investasi.

Direktur Perdagangan Global Kitco Metals, Peter Hugoviv telah mengalami volatilitas tinggi selama beberapa minggu dan itu tidak akan berubah. Menurutnya, banyak hal yang jadi pemicu kondisi tersebut antara lain valuasi di ekuitas, komentar Ketua Fed pada hari Kamis, pemilihan umum Amerika Serikat pada November.

Volatilitas tetap tinggi setidaknya hingga Desember, sehingga perdagangan emas akan sangat sulit. Setiap ada berita yang keluar dari pergerakan yang tidak stabil.

Karena itu dia memberikan saran yang baik untuk investor maupun pedagang bagaimana menghadapi harga emas yang bak roller coaster. Kepada investor, peluklah untuk menghilangkan emosi dan mempertahankan posisi sebagai dari portofolio.

"Ini bukan waktunya untuk panik," kata Hug. Ia bahkan meramal emas akan mencapai US $ 2.000 per troy ounce di pekan ini.

Sementara kepada para pedagang, Hug menyarankan untuk melihat dari perspektif makro, sebab sulit menempatkan stop loss saat harga bergerak bak roller coaster per harinya.

"Jika anda seorang pedagang harian, akan sangat sulit melakukan perdagangan karena harga bisa naik atau turun tajam. Pastikan Anda tetap memiliki modal yang cukup untuk memenuhi margin call ," katanya.

Harga emas dunia menjadi salah satu acuan harga emas di dalam negeri, tetapi ada faktor yang mempengaruhi seperti kurs rupiah serta permintaan-penawaran . Makanya CNBC Indonesia menilai harga emas Antam tidak selalu mengikuti pergerakan emas dunia.

Makanya kala rupiah menguat seperti belakangan ini membuat harga emas Antam turun. Sepanjang pekan lalu Mata Uang Garuda menguat lebih dari 1 persen, sementara awal pekan kemarin 0,38 persen di Rp14.560 per dolar AS yang merupakan tingkat terkuat sejak 6 Agustus lalu.

Jadi, kala rupiah menguat melawan dolar AS, harga emas dunia yang dibanderol dengan mata uang Paman Sam tersebut akan lebih murah, sehingga dapat menurunkan harga emas di dalam negeri.

Sebagai gambaran lain, harga emas batangan keluaran Logam Mulia Antam pada hari ini (1/9/2020), turun Rp10.000 ribu menjadi Rp1.020.000 per gram dibandingkan harga kemarin yang masih berada pada harga Rp1.030.000 per gram. Penurunan juga terjadi pada harga pembelian kembali atau buyback yakni turun Rp11.000 ribu menjadi Rp921.000 per gram.

Di sisi lain, dilansir Kontan, harga emas di pasar spot global hari ini pukul 12.04 WIB di level US $ 1.986,80 per troy ounce alias menguat 0,97 persen. Sementara harga emas berjangka Comex untuk pengiriman Desember 2020 menguat 0,79 persen ke level US $ 1.994,20 per troy ounce.

Kenaikan harga emas pada tengah hari ini, yang sejalan dengan pelemahan dolar AS ke level terendah dalam dua tahun karena kebijakan kebijakan yang dovish oleh Federal Reserve.

"Dolar yang lebih lemah dan antisipasi yang pelemahan lanjut telah menyebabkan peningkatan peningkatan kecil dalam permintaan emas," kata Jeffrey Sica, Pendiri Circle Squared Alternative Investments seperti dilansir Kontan .

Tercatat, dolar jatuh ke level terendah lebih dari dua tahun. Hal itu lantaran tertekan oleh kebijakan target inflasi rata-rata terbaru Fed yang kemungkinan akan tetap menjaga suku bunga rendah, bahkan jika inflasi sedikit naik sedikit di masa depan.

Suku bunga rendah cenderung mendukung emas, yang merupakan lindung nilai terhadap inflasi dan depresiasi mata uang. "Saat ini ada sedikit penghindaran risiko di pasar global, yang agak membatasi safe-haven metal ," ujar analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar