Senin, 04 Mei 2020

PT Rifan - Data Inflasi Tak Bergairah, IHSG Bakal Tertekan Lagi


PT RIFAN BANDUNG - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I Senin ini ditutup turun 111,06 poin atau 2,35% ke level 4.605,34 merespons rilis data inflasi yang turun ke level 2,67% secara year on year (YoY) di April, dari bulan sebelumnya inflasi tahun ke tahun 2,96%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 3,04 triliun dengan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 91,48 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Sementara volume transaksi sebanyak 3,1 miliar lembar saham dengan frekuensi sebanyak 318.901 kali transaksi.

Saham-saham yang mengalami penurunan di antaranya saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) (-6,88%), PT Modernland Realty Ltd. Tbk (MDLN) (-6,33%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) (-6,09%), sedangkan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (-5,79%) dan PT Astra International Tbk (ASII) (-5,71%).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-April) 2020 sebesar 0,84% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019) sebesar 2,67%., dari 90 kota, BPS melaporkan 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota terjadi deflasi.
 
Pergerakan inflasi ini tidak biasa dengan pola sebelumnya, tahun lalu masuk Ramadan dan jatuh pada Mei inflasi meningkat tahun ini justru melambat," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin.

Adapun penyebab inflasi tahun ini karena kenaikan harga bahan pokok dan beberapa barang lainnya. Menurut kelompok makanan dan minuman yang memberikan andil tertinggi ke inflasi adalah bawang merah dengan andil 0,08%, gula pasir andil 0,02%, minyak goreng dan rokok, serta beras masing-masing andil 0,01%.
Sedangkan menurut kelompok perawatan pribadi dan jasa lain yang memberikan andil tertinggi ke inflasi adalah emas dan perhiasan sebesar 0,06%. Kenaikan tertinggi harga emas terjadi di Semarang sebesar 16%.

Selain itu, IHS Markit melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia di angka 27,5. Jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5 dan menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai sejak April 2011.

Kabar buruk lainnya adalah kemungkinan babak baru perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Presiden AS, Donald Trump mengatakan bisa saja mengenakan bea masuk impor akibat penanganan virus corona yang dilakukan China sehingga menjadi pandemi.

IHSG diperkirakan masih akan tertekan karena rilis data inflasi Tanah Air yang suram dan kemungkinan trade war fase baru antara AS-China -

PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar