RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melesat ke level tertingginya karena didorong permintaan
safe-haven, imbas investor membuang aset berisiko di tengah kekhawatiran
atas pelemahan ekonomi jangka panjang dan ketegangan perdagangan
AS-China terkini.
Harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi 1.727,70
dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup
melonjak 1,4 perse menjadi 1.740,90 dolar AS per ounce.
Tampaknya beberapa investor berbalik
bearish pada ekuitas, hubungan AS-China terus menuju spiral dan kita
mendapati data yang sangat suram dari AS, dan semua itu mendukung
(permintaan) safe-haven," kata Edward Moya, analis OANDA.
Harga emas melonjak selama beberapa
pekan terakhir, tetapi tampaknya sekarang kita memiliki latar belakang
ekonomi makro yang akan mendukung harga yang tinggi dalam jangka
pendek," tambahnya.
Chairman Federal Reserve, Jerome Powell
memperingatkan tentang periode yang panjang pertumbuhan ekonomi yang
lemah, akan menggunakan kekuatan bank sentral dan menyerukan belanja
fiskal tambahan untuk membendung dampak dari pandemi virus corona.
Data terbaru menunjukkan klaim awal untuk
tunjangan pengangguran Amerika mencapai 2,98 juta untuk pekan yang
berakhir hingga 9 Mei, kendati angka itu turun dari 3,17 juta
pada pekan sebelumnya dan menandai penurunan mingguan keenam beruntun,
klaim tersebut tetap sangat tinggi.
Pasar saham dunia tumbang untuk hari ketiga berturut-turut karena
data ketenagakerjaan yang mengecewakan dan sinyal bank sentral bahwa
stimulus pemerintah lebih lanjut mungkin diperlukan memicu kekhawatiran
investor tentang pemulihan ekonomi global.
Emas juga diuntungkan dari ketidakpastian
baru terkait hubungan perdagangan China-AS, setelah Presiden Donald
Trump mengatakan sangat kecewa terhadap China atas kegagalannya untuk
menahan penyebaran virus corona, mengatakan pandemi di seluruh dunia
merusak kesepakatan perdagangannya dengan Beijing - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar