PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas beranjak turun di Asia pada Rabu pagi kendati ketidakpastian ekonomi tampaknya masih terus berlanjut., emas melanjutkan tren penurunan dari sesi sebelumnya. Emas berjangka turun 0,16% ke $1.681,05 per ons. SEmentara emas spot naik 0.11% menjadi $1.649,63 per troy ons.
Pergerakan harga emas cenderung berlawanan arah dengan
saham-saham, tapi kini keduanya melaju ke arah yang sama selama dua hari
berturut-turut ini, bursa saham Asia melemah pada Rabu ini. Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,4% ke 1.816,26 dan Hang Seng di Hong Kong jatuh 1,14% di 23.977,00.
Anda menghadapi sekelompok penggerak pasar yang
benar-benar bersembunyi di bawah meja kerja mereka dan tidak dan mungkin
mereka tidak dapat menggerakkan pasar dalam segala ukuran, keadaan atau
bentuk apa pun," David Govett, kepala perdagangan logam mulia di Marex
Spectron, mengatakan kepada Bloomberg.
"Karena itu kita menghadapi kekurangan likuiditas, volume kecil dan spread yang besar," ia menambahkan, sebelumnya terjadi peningkatan sentimen investor setelah
data mengindikasikan adanya penurunan jumlah kasus baru covid-19 yang
juga berdampak pada harga emas
Minat risiko kembali hadir di pasar karena infeksi baru
telah menurun, sehingga membebani harga emas. Juga berarti, imbal hasil
yang tinggal memberi dampak negatif untuk emas, "analis Riset Komoditas
Kuantitatif Peter Fertig.
Namun, beberapa investor khawatir bahwa kebijakan moneter
akan memicu inflasi. Bagi mereka, membeli emas di level ini tetap
menarik,” tambahnya.
Tetapi beberapa analis masih berpandangan optimis tentang dampak dari berbagai paket stimulus ekonomi pemerintah terhadap emas.
Investor emas menikmati tingkat stimulus bank sentral dan
juga belanja fiskal, utamanya ketika tingkat utang pemerintah
meningkat," Stephen Innes, kepala strategi pasar di AxiCorp, mengatakan
dalam catatan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar