RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Naiknya harga emas saat pandemi COVID-19 dimanfaatkan warga untuk
mencari keuntungan dengan menjual perhiasan. Warga menjual emas untuk
mendapat untung karena harga sedang naik.
Menurut Sekretaris
Jenderal Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Iskandar
Husein fenomena yang terjadi saat ini wajar karena harga emas sedang
naik. Masyarakat yang saat ini jual emas pun tidak sebanyak seperti
waktu krisis 1998.
Bahwa untuk kali ini perhiasan emas yang
dijual kembali ke pedagang tidak sebanyak pada waktu krisis moneter
tahun 1998," kata dia saat dihubungi
Dia juga menjelaskan perbedaan warga yang kini ramai-ramai menjual
emas dibandingkan waktu krisis 1998. Mereka yang menjual emas karena
desain yang sudah kuno, (Emas yang dijual) umumnya perhiasan,
biasanya yang desainnya sudah tertinggal dan masyarakat menunggu harga
turun untuk dibeli kembali. Beda dengan krisis moneter 1998, emas dijual
untuk keperluan sehari-hari," jelasnya.
Pengusaha emas pun sudah menyiapkan skenario jika nantinya terjadi rush alias orang berbondong-bondong jual emas seperti 1998 lalu, Pada
waktu 1998 kan juga tidak ada masalah yang berarti, emas yang dijual
kembali tetap dapat diterima. Karena kalau sampai ada rush seperti 1998, kami dari asosiasi emas akan menggunakan skenario yang sama seperti krisis 1998 lalu tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi jual emas terjadi di Tegal. Sebab harga emas sudah melambung jauh dari harga beli, mumpung
lagi naik harganya, saya jual saja emasnya. Saat beli enam tahun lalu,
sebesar Rp 385 ribu per gramnya. Karena lagi butuh saya jual perhiasan
seberat 3 gram dihargai Rp 610 ribu per gramnya," ungkap Rohyani (38)
warga Tegal, usai menjual perhiasan.
Dengan
menjual 3 gram perhiasan yang dibeli enam tahun silam, Rohyani mengaku
membawa pulang uang sebanyak Rp 1.830.000. Ibu ini menjelaskan, uang
hasil jual emas ini akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan harian
keluarga, selama isolasi ini kan usaha sedang turun. Pendapatan
juga kurang, jadi saya jual untuk makan harian. Mumpung harga mahal sambung Rohyani - RIFAN FINANCINDO
Sumber : detik,com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar