Selasa, 18 Juli 2023

PT Rifan Financindo - Emas Settlement Dan Aktivitas Pasar

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Stabil saat bergerak": Itulah pasar emas minggu ini. Karena data inflasi yang lunak selama tiga hari terakhir isyarat bahwa Federal Reserve kemungkinan akan mundur lebih cepat dari yang diantisipasi dari suku bunga acuannya, emas praktisnya telah beranjak naik - bahkan ketika komoditas lain yang dimotori oleh minyak telah bergerak lebih tinggi. Perak yang biasanya mengambil isyarat dari emas, juga telah meninggalkan rekannya yang lebih berkilau ini dalam bayang kenaikan tajam minggu ini.

Emas berjangka di Comex New York ditutup turun tipis 0,23% di $1.959,30/oz pada akhir sesi Jumat. Pada sesi sebelumnya, harga emas sedikit lebih baik, naik $2 untuk mencapai level tertinggi tiga minggu di $1.968,50 dari level terendah tiga bulan di $1.900,60 seminggu yang lalu.

Harga emas spot, refleksi perdagangan fisik emas dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh beberapa traders, turun 0,26% ke $1.955,47.

"Emas telah terhenti [di] sekitar $1.960 setelah melonjak pasca data inflasi AS awal pekan ini," kata Erlam dari platform trading online OANDA. "Sekarang menjadi pertanyaan apakah yang kita lihat adalah pergerakan korektif sebagai bagian dari penurunan sejak Mei atau apakah penurunan tersebut adalah koreksi."

Pergerakan emas terus naik secara perlahan dalam menghadapi jatuhnya dolar ke posisi terendah 15 bulan telah mengejutkan banyak orang. Logam mulia ini telah berada dalam tren seperti itu sejak Labor Department melaporkan hari Rabu bahwa Indeks Harga Konsumen, atau IHK, tumbuh hanya 3% yoy di bulan Juni dibanding dengan level tertinggi 40 tahun sebesar 9,1% tahun lalu. Indeks Harga Produsen , atau PPI, yang muncul setelah IHK, juga lebih rendah dari yang diharapkan.

Meskipun demikian, University of Michigan mengatakan hari Jumat bahwa survei Sentimen Konsumen yang sangat diawasi menunjukkan minat belanja orang Amerika ada di tingkat tertinggi dalam dua tahun terakhir, yang menurut para ekonom tidak akan terlalu menggembirakan bagi The Fed, yang ingin melihat mundurnya inflasi lebih besar.

Semua mata kini tertuju pada The Fed dan apa yang akan dilakukannya terhadap suku bunga saat para pengambil kebijakannya kembali rapat pada tanggal 26 Juli untuk memutuskan suku bunga. Sementara Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk melewati kenaikan suku bunga bulan lalu, para ekonom berpendapat ada kemungkinan besar FOMC akan memilih untuk naikkan lagi 25 poin basis kali ini, sesuai dengan laju kenaikan suku bunga baru ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar