PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada
perdagangan Selasa (14/6/2020). Tidak hanya rupiah, semua mata uang
utama Asia "gugur" pada hari ini akibat memburuknya sentimen pelaku
pasar.
Rupiah mengawali perdagangan dengan stagnan di Rp 14.350/US$,
setelahnya rupiah menguat tipis 0,04% ke Rp 14.345/US$ yang sekaligus
menjadi level terkuat hari ini. Setelahnya, rupiah malah masuk ke zona
merah, hingga akhirnya melemah 0,17% di Rp 14.375/US$ di penutupan
perdagangan, berdasarkan data Refinitiv.
Semua mata uang utama Asia, tanpa kecuali melemah melawan dolar AS.
Baht Thailand menjadi mata uang dengan kinerja terburuk pada hari ini.
Hingga pukul 15:32 WIB, baht melemah 0,54%.
Pemerintah Singapura pagi tadi melaporkan perekonomian mengalami
kontraksi di kuartal II-2020. Tidak tanggung-tanggung produk domestik
bruto (PDB) pada kuartal II-2020 minus 41,2% quarter-on-quarter
(QoQ) setelah minus 3,3% di kuartal I-2020. Kontraksi pada periode
April-Juni tersebut lebih buruk dari konsensus di Trading Economic
sebesar -37,4%.
Sementara secara tahunan atau year-on-year (YoY) PDB minus
12,6%, juga lebih buruk dari konsensus minus 10,5% YoY. Tidak hanya
lebih buruk dari konsensus, PDB tersebut juga terburuk sepanjang sejarah
Negeri Merlion. Di kuartal I-2020, PDB mengalami kontraksi tipis -0,3%
YoY.
Suatu negara dikatakan mengalami resesi ketika PDB minus dalam 2 kuartal
beruntun. Sehingga, Singapura sah mengalami resesi. Terakhir kali
Singapura mengalami resesi pada tahun 2008 saat krisis finansial global - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar