PT RIFAN BANDUNG - Harga emas memang melemah tipis pada pagi hari Senin, namun survei yang dilakukan Kitco menunjukkan bahwa harga logam mulia
tersebut masih berpotensi naik pekan ini, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,11% ke US$ 1.807/troy ons. Pada akhir minggu lalu, harga bullion dibanderol di US$ 1.809/troy ons.
Survei yang dilakukan Kitco terhadap 16 analis Wall Street menunjukkan
bahwa harga emas diperkirakan masih mampu naik di minggu ini oleh 11
orang (69%). Sebanyak 6% berpandangan bahwa harga emas berpotensi
terkoreksi sementara sisanya 25% memperkirakan harga emas bergerak sideways.
Survei serupa yang dilakukan secara online kepada 1.642 responden juga
menunjukkan hasil yang tak jauh berbeda. Sebanyak 60% responden
beranggapan harga emas masih bisa naik pekan ini, 21% netral dan 19%
memproyeksi harga emas bakal lebih rendah.
Kendati harga emas masih susah untuk keluar dari level US$ 1.800/troy
ons, para analis melihat bahwa pasar masih memiliki banyak momentum
teknikal dan fundamental yang kuat. ketika harga turun biasanya akan ada aksi beli yang menunjukkan
bahwa pasar memang kokoh kata Bob Haberkorn, broker komoditas senir di
RJO Futures. Saat ini harga emas sedang konsolidasi, tapi kita akan
melihat harga emas naik minggu depan tambahnya.
Emas sebagai aset minim risiko (safe haven) menjadi banyak
diburu ketika kondisi sedang tidak kondusif seperti sekarang ini.
Ketidakpastian yang tinggi membuat investor memburu emas, ancaman dari tak kunjung usainya pandemi hingga tingginya tensi
geopolitik antar negara terutama antara Washington-Beijing juga turut
mendongkrak harga emas mampu tembus rekor ke level psikologis US$ 1.800.
Pandangan bahwa harga emas masih berpotensi menguat pekan ini juga
disampaikan oleh Chairman dan CEO Adrian Day Asset Management, Adrian
Day. "Sejak orang-orang membeli emas untuk asuransi atau lindung nilai
(hedge), harga menjadi kurang penting, sehingga harga emas dapat menguat
signifikan.
Berdasarkan para analis, salah satu faktor yang akan memicu harga
emas untuk naik lebih tinggi dalam kurun waktu dekat ini adalah
pelemahan dolar AS, Ahli strategi senior LaSalle Futures Group mengatakan bahwa
kemungkinan adanya stimulus baru dari pemerintah AS untuk menyelamatkan
perekonomian dari kejatuhan akibat pandemi akan menjadi pemberat dolar
AS dan mendukung harga emas.
Saya pikir Anda harus lebih bullish pada emas karena terjadi reli di pasar dari uang murah yang dilepaskan ke ekonomi, Selain pelemahan dolar AS, faktor yang memicu harga emas bisa
terdongkrak lebih tinggi adalah reli di pasar saham. Hal ini disampaikan
langsung oleh President Darin Newsom.
Saat ini tidak ada alasan untuk membeli dolar kata Darin Newsom, sehingga uang akan terus mengalir ke emas sebagai cara untuk melindungi
diri dari dorongan penguatan harga-harga saham. Saat ini Anda tak dapat
menemukan tren, saya melihat harga emas naik lebih tinggi tambahnya -
PT RIFAN
PT RIFAN
Sumber : cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar