RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas naik pada akhir perdagangan Kamis rebound dari penurunan hari sebelumnya. Kenaikan harga yang ditopang aksi jual besar-besaran di pasar saham
global yang didukung gelombang baru infeksi virus corona dan janji
Federal Reserve (Fed) AS untuk mempertahankan suku bunga rendah.
Kontrak emas
paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange, naik 19,1 dolar AS atau 1,11 persen, menjadi
ditutup pada 1,739,8 dolar AS per ons. Sehari sebelumnya, emas turun 1,2 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1,720,70 dolar AS.
"Ada
banyak infeksi baru yang dikeluarkan sehingga membuat investor sedikit
kesulitan sehingga cukup banyak orang yang menghindari risiko
(risiko-off) dan atas dasar mereka menjual segala sesuatu, kecuali dolar
AS dan gas alam," kata Kepala Pedagang Investor Global AS, Michael
Matousek
Indeks
pasar saham utama di seluruh dunia jatuh pada Kamis, karena
terkait atas gelombang kedua infeksi Covid-19 menyapu pasar ekuitas.
Emas
juga mendapat dukungan kompilasi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)
merilis persetujuan setelah penutupan pasar pada Rabu yang
mengatakan mereka memperkirakan ekonomi AS menyusut sebesar 6,5 persen
pada tahun 2020, dan tingkat perolehan sebesar 9,3 persen pada akhir
tahun ini. Federal Reserve AS juga akan mempertahankan suku bunga rendah.
Ketua
Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ia memperkirakan suku
bunga akan tetap naik nol hingga 2022. Ini membuat emas terus berlanjut - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar