RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pandemi COVID-19 menyebabkan pilihan. Bahkan di tengah-tengah relaksasi yang bersosialisasi besar ( PSBB ) ada ancaman pandemi virus Corona gelombang kedua (gelombang kedua).
Adanya pertimbangan tersebut, akan lebih untung investasi emas atau dolar Amerika Serikat, jika ada masalah, maka ini akan meningkatkan jumlah orang di Amerika
Serikat. Tapi jika kita melihat di bulan Maret yang lalu, meningkatkan
dolar Amerika Serikat adalah yang lebih besar dari emas.
Jika berkaca pada masa awal pandemi COVID-19 Maret lalu, dia
menjelaskan penguatan nilai tukar dolar AS lebih tinggi dibandingkan
emas. Bahkan menurutnya harga emas pernah turun.
Karena dalam kondisi tertentu yang cukup tinggi untuk kondisi COVID ini memang tergantung pada investor global lebih suka untuk pegang dolar Amerika Serikat. Tapi makanya kan di bulan Maret itu
dolar menguat, tetapi harga emas, saham, dan naik semua.
Ketidakpastian saat ini menurutnya tidak separah Maret. Tapi jika dibandingkan dengan terulang maka dolar AS akan menjadi lebih berharga.
Kondisinya saya pikir tidak akan seperti di bulan Maret yang lalu ya, itu terjadi kepanikan menjual
di pasar keuangan global membuat dolar Amerika-nya sangat kuat pada
saat itu, karena investor yang punya kontrak, yang punya saham, yang
punya emas jual semuanya, lebih suka pegang dolar Amerika - RIFAN FINANCINDO
Sumber : detikfinance.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar