RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Ribuan tahun lalu, seseorang menimbun 425 koin emas yang disimpan
dalam kendi tanah liat. Tutupnya diamankan dengan paku, dan kendi
tersebut disimpan di timbunan pasir yang kini berada di wilayah Israel
tengah.
Kendi berisi koin emas itu kemudian ditemukan kembali
setelah 1.100 tahun oleh dua remaja Israel berusia 18 tahun yang sedang
mengambil bagian dalam penggalian arkeologi di lereng bukit di Yavneh
minggu lalu
Saya menggali tanah dan, ketika saya menggali tanah, melihat
apa yang tampak seperti daun yang sangat tipis," kata salah satu remaja
bernama Oz Cohen, dikutip dari The New York Times.
"Ketika
saya melihat lagi, saya melihat ini adalah koin emas. Sungguh
menyenangkan menemukan harta karun yang begitu istimewa dan kuno,"
akunya.
Para remaja tersebut adalah sukarelawan dalam proyek besar yang terkait
dengan pembangunan komunitas di Yavneh, Tel Aviv selatan. Program ini
menawarkan janji untuk menghubungkan anak muda dengan sejarah.
Meskipun
program ini dimaksudkan untuk memberi penghargaan secara budaya, namun
jarang seseorang mendapatkan emas, secara harfiah, dalam penggalian
arkeologi ini.
Faktanya, Robert Kool, ahli koin di Israel
Antiquities Authority, mengatakan bahwa temuan itu adalah "harta karun
langka" yang dapat membantu para arkeolog mendapatkan pemahaman yang
lebih dalam tentang apa yang terjadi di wilayah tersebut ribuan tahun
lalu.
Koin-koin itu, yang beratnya kurang dari dua pon dan
terbuat dari emas murni, berasal dari abad kesembilan, ketika
Kekhalifahan Abbasiyah memerintah sebuah kerajaan besar yang membentang
dari Persia di timur hingga Afrika Utara di barat.
"Timbunan itu
terdiri dari dinar emas penuh, tetapi juga, yang tidak biasa, berisi
sekitar 270 potongan emas kecil, potongan dinar emas yang dipotong untuk
dijadikan uang receh," kata Kool dalam sebuah pernyataan.
Pemotongan
koin emas dan perak adalah fitur reguler sistem moneter di
negara-negara Islam setelah tahun 850-an dengan hilangnya koin perunggu
dan tembaga secara tiba-tiba, kata Kool.
Salah satu potongan yang
digali minggu lalu, yang menurut Kool belum pernah ditemukan dalam
penggalian di Israel, termasuk pecahan koin solidus emas dari kaisar
Bizantium Theophilos, yang memerintah dari tahun 829 hingga 842.
Kemunculannya
dalam penimbunan koin Islam menawarkan bukti hubungan berkelanjutan
antara dua kerajaan saingan selama periode ini. Baik itu melalui perang
atau perdagangan, uang terus mengalir.
Dalam wawancara telepon,
Kool mengatakan bahwa Israel belum memahami kehidupan pada era itu, maka
petunjuk apapun berguna untuk menggali kehidupan saat itu, salah
satunya lewat koin emas tersebut.
"Anda bisa membaca nama
khalifah di Baghdad. Nama gubernur yang memerintah atas namanya di Mesir
seringkali disertakan," katanya tentang koin dari masa itu, menambahkan
kemungkinan juga ada nama sub-penguasa lain, pembuat koin tempat koin
diproduksi dan, yang terpenting, tanggal produksi.
Liat Nadav-Ziv
dan Elie Haddad, arkeolog di Israel Antiquities Authority, yang
bertanggung jawab atas situs penggalian yang luas, mengatakan dalam
sebuah pernyataan bahwa temuan tersebut mungkin "menunjukkan bahwa
perdagangan internasional terjadi antara penduduk di daerah itu dan
daerah terpencil."
"Orang yang mengubur harta karun ini 1.100
tahun yang lalu pasti berharap untuk mendapatkannya kembali, dan bahkan
mengamankannya dengan paku agar tidak bergerak. Kami hanya bisa menebak
apa yang mencegahnya kembali untuk mengumpulkan harta karun ini," kata
mereka dalam pernyataan, menambahkan jika jelas bahwa koin itu sengaja
disembunyikan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar